Sabtu, 16 Agustus 2014

Hilangnya Syurga Itu

Assalamu'alaikum
Guys...hari ini aku bakal posting tentang khayalan alias imajinasi aku ya..INGAT!! jika ada kesamaan nama,tempat,atau karakter penokohan bukanlah kesengajaan ya..semata mata hanya kebetulan atau mungkin karna aku nya yg indigo(hehe)
Selamat membaca..!!

 Sesuatu yang berbeda dengan keadaaan biasa nya,entah aku yang berbeda atau suasana nya membedakan aku dari waktu waktu sebelum nya, berjalan sendiri dengan peluh terus bergulir di balik seragam ku yang lusuh karna memang di sekolah ku hanya memiliki dua seragam saja yang di pakai tiga hari bertutut berturut.

seperti membawa beban seberat 5kg di punggung ku,benda yang satu ini lah yang harus selalu ku gendong setiap hari nya,apalagi sejak aku menginjak kelas tiga SMA,beban di dalam nya semakin bertambah berat begitu juga beban hidup yang harus dirasakan anak seusia ku,beban karna masalah kedua orang tua ku.

"kenapa jam segini kau beru pulang salsa!!" terderang suara yang tidak asing lagi bagi ku, baru saja aku menginjakkan kaki di pekarangan rumah,suara itu sudah menyambut ku,tidak lain adalah suara ibuku. segera ku cium tangan nya "maaf bu,salsa ada tambahan pelajaran di sekolah dan salsa harus berjalan kaki dari sekolah sampai ke rumah karna tidak ada lagi angkutan umum yang lewat" dengan nada memelas ketika aku berkata pada ibu ku tapi ibu ku malah berkata dengan nada tinggi "ALASAN!! cepat mandi dan bantu ibu membuat kue untuk di jual besok,jangan hanya santai santai,kau harus sadar ayah mu tidak lagi menyayangi kita,dia sudah membuat kita menjadi sengsara seperti saat ini"

setiap wanita dengan wajah keriput dan gendut itu memarahi ku,aku hanya bisa terdiam dan membisu,semua kata kata nya seperti sihir dari luciefer atau apalah sejenis nya yang membuat orang tidak bisa berkata apa apa lagi selain memasang mimik muka sok bersalah , tapi aku juga tau bahwa dia alias wanita itu adalah ibu ku,surga ku ada di bawah telapak kaki nya yang sering menendang ku ketika aku terus bergulat dengan mimpi saat adzan subuh sudah berkumandang,tapi tak apalah mungkin ibu juga depresi atu tertekan karna ayah memilih untuk meningalkan ibu dengan segala sikap keegoisan ibu dan memilih wanita lain yang lebih muda,ups bukan lebih muda tapi dia lebih pantas di bilang anak nya ayah ku karna usia nya yang terpaut 10 tahun dari ayah ku.

ingin rasa nya pergi meninggalkan ibu ku hidup dengan keegoisan nya sendiri,tapiii "salsa!! jangan hanya melamun,kerja mu hanya malas malasan di rumah tak berguna,mau jadi apa kau nanti?! apa kau mau berjualan kue seperti ibu,ibu bekerja keras untuk membiayai mu sekolah bla bla bla" lagi lagi hanya bisa terdiam saat beliau memberi ku petuah petuah atau lebih tepat nya omelan omelan sih.

bintang dan bulan mulai mengintip dari setiap jendela kamar gadis gadis remaja yang hendak merangkai mimpi,tapi tidak bagi ku karna di kamar ku tidak ada jendela atau bahkan ventilasi udara yang ada hanya lubang lubang kecil dari bambu yang sudah lapuk di makan usia dan di makan rayap kan tentu nya. jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari tapi mata ini belum juga bisa terpejam padahal aku sudah mencoba trik trik jitu untuk tidur lebih cepat seperti menghitung domba di dinding,menghitung 1-10 bahkan 1-100 atau menghitung lubang lubang di dinding kamar ku tapi tak juga bisa tertidur.

aku putuskan untuk membuat teh hangat ke dapur,namun sewaktu melewati kamar ibu aku terkejut karna melihat nya tak ada di sana, bergegas aku memanggil manggil manggil ibu tapi tak ada jawaban, aku langsung berlari keluar bahkan aku mencari di setiap sudut kampung ku ke tempat tempat yang sering ibu datangi, tapi tak kunjung ketemu, hingga matahari pagi menyingsing dan aku memutuskan untuk pulang.

hari berganti minggu,minggu sudah melahap bulan dan bulan sudah hampir menelan tahun tapi ibu ku juga tak kunjung pulang.
aku rindu pada nya,aku rindu mendengar omelan atau petuah petuah nya,aku rindu wajah nya yang keriput dan tubuh nya yang gendut,aku rindu surga ku yang ada di bawah telapak kaki nya dan kini telah di bawa pergi oleh nya.

_Sekian :)
Jagalah syurga yang ada di telapak kaki beliau dengan berbakti kepada nya.

Wassalamu'alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar