Minggu, 16 November 2014

Semburat Rindu Dari Sepasang Mata Di Masa Lalu



Assalamu’alaikum..
Salam sejahterah buat para pembaca..
Senang sekali rasa nya bisa posting lagi setalah sekian abad nggak bisa posting…hehe
Maklum lah udah sibuk dengan tugas tugas sekolah yang semakin menumpuk tapi semakin gak di kerjain dan akhir nya “pusiiingggg” sendiri.
Mumpung ada kesempatan nih guys, aku akan posting tentang cinta (ehh cinta lagi cinta lagi) gak papa lah ya. Hehe maksa banget ni kesan nya. :D

Have fun for Reading
_-_-_-_-_-_-

Matahari seperti membakar setiap kulit manusia manusia yang ada disini, peluh mulai bercucuran, apalagi di seragam warna krem yang ku kenakan,sungguh keringat benar benar membanjir. Seperti nya tidak hanya pada ku tapi juga pada teman teman yang lain yang ada di ruangan ini, untunglah sebentar lagi sudah masuk waktu pulang tinggal menunggu beberapa menit lagi daaaaaann “teeettt teeetttt tteeeeeettt”. Terdengar sudah bel tanda pulang yang di bunyikan oleh petugas receptionist di kantor guru, memang seperti itulah bunyi nya, seperti suara bel yang sudah lama tidak di gunakan,atau mungkin bel nya sedang flu sehingga suara nya tidak terdengar begitu jelas, bahkan kadang kadang kelas ku yang terletak beberapa ratus meter dari sumber suara pun tak kan mendengar suara bel itu,sehingga seringkali banyak jam pelajaran yang ‘kebablasan’ dan imbas nya guru selanjut nya yang mengajarlah yang akan menggerutu,apalagi jika saat memasuki jam pelajaran Si Tetua sekolah ini, telat 5 menit pun maka 1 jam pelajaran harus terbuang karna dilalap habis untuk Si Tetua itu mengomel. Ohh sudahlah cukup bercerita tentang Tetua itu. 

Segera ku kenakan jaket kulit coklat muda kesayangan ku, mengapa ku bilang kesayangan karna memang jaket itu dari Si Kesayangan,siapa lagi si kesayangan? Ya siapa lagi jika bukan kekasih ku,hehe.

-

“teman teman aku duluan ya?!” sambil berlari dan bergegas keluar kelas aku berteriak menyapa teman teman ku yang sedang berdandan,memanglah itu kebiasaan teman teman ku,berdandan sebelum pulang.aku juga tidak mengerti mengapa mereka melakukan semua itu padahal semua itu aku rasa sia sia apalagi dicuaca panas seperti ini,yang ada mereka akan mengelap keringat yang bercucuran dan tentu nya hanya akan menyisakan bedak yang luntur di area hidung, ya sudahlah aku hanya bisa tertawa melihat aksi teman teman ku sebelum pulang. “oohh yayayaaa duluan saja Nda” sahut teman teman ku seperti acuh tak acuh,ya memang seperti nya aku sering di acuhkan,hehe

-

Ku pacu bebek besi ku agar melesat dengan cepat agar lekas tiba di rumah untuk makan siang karna cacing cacing ku sudah konser.  Dan aku juga ingin ohh sudah lah debu jalanan yang sangat tebal, ada truk besar di depan ku dan juga samping kanan ku,semua nya seperti berlomba lomba mengeluarkan polusi,sungguh membuat sangat sulit untuk bernafas dan bagaimana aku bisa menyebrang jika seperti ini,ku arah kan motorku untuk memotong jalan dan kulihat kekiri dan kekanan, tapi upps coba ku lihat kekanan sekali lagi,ku coba memutar otak kebelakang untuk mengingat sesuatu dan ohh coba kulihat untuk kedua kali nya hingga seperti nya aku benar benar terpaku “TIIINN TIIINN” suara klakson truk mengagetkan ku,ternyata aku masih berada ditengah jalan,dan orang itu langsung meyalip ku ku lihat sekilas mata nya menatap tajam kearah ku yang masih berhenti di pinggir jalan untuk menenangkan diri.

Tatap mata nya begitu tajam dibalik helm IN* hitam nya dengan kaca bening itu,dia memacu motor nya cukup pelan,entah apa yang ada dipikiran nya, aku juga tidak mengerti, tubuhnya berbalut jaket hitam mengkilat dan celana pensil hitam. Dia terlihat tampan tapi memanglah dia orang yang tampan, masih sama seperti beberapa tahun yang lalu saat aku duduk di bangku SMP. mata nya memeliki medan magnet yang sangat kuat,dan ini kesekian kali nya aku kembali terjebak dalam magnet nya.
Mata nya memang begitu indah, dihiasi dengan pupil hitam bening dan memang mata nya seperti keturunan tamby. Ditambah lagi alis nya yang tebal bak kemucing ayam hutan, sungguh menawan sekali mahluk ciptaan tuhan yang satu ini.

Aku pacu motor ku cukup kencang untuk berada di depan nya dan ku lempar tatapan rinduku pada nya, dan oh ternyata dia membalas tatapan ku,entah itu tatapan macam apa. Setelah aku berada di depan nya kembali aku memperlambat laju motor ku agar bisa mencuri pandang dari kaca spion. Baru sebentar aku menatap nya dia kembali mengambil alih posisi di depan ku dan aku pun tak mau ketinggalan ku pacu lebih cepat motor ku agar berada di depan nya,entah apa yang ada di dalam otak ku,seperti nya dia memberi waktu kepada ku untuk menatap nya lamat lamat karna dia begitu pelan memacu motor nya,aku yakin pasti ia memutar kembali kenangan kenangan saat bersama ku. 

Sampai di pertigaan dia menyalip ku dan melempar kembali tatap kearah ku.ku sunggingkan sedikit senyum sebagai tanda bahwa aku masih mengingat nya,dia pun begitu, menyunggingkan sekilas senyum yang memperindah tampilan wajah nya, bibir nya tipis merah seperti buah delima dan di tambah lagi hidung nya yang amat mancung.sungguh menawan sekali bukan?.

-

Assalamu’alaikum” ku ucapkan salam sebelum memasuki rumah. “walaikumsallam,udah pulang Nda” balas ibu ku dari kamar. “udah bu” jawab ku singkat karna masih terbayng baying dengan wajah nya. “yaudah ganti baju terus makan ya nak” suruh ibu. “ya buuu,ini ninda juga lagi gantii kok” sahut ku masing dengan wajah sumringah.

-

“Aldi” tiba tiba saja bibir ku bergumam pelan. Nama itu terucap dari bibirku setelah sekian lama aku tidak menyebut nya.
Nama nya memutarku pada kenangan beberapa tahun lalu.

-

ehh itu nama nya siapa sih Fit” aku menatap kearah seorang lelaki dengan jas biru tua bersarung pink, “ohh itu nama nya mas Aldi,knp Nda?...hayoooo..hehehehe? balas Fitri dengan nada mengejek, “kok aku gak pernah lihat ya fit?” Tanya ku tanpa memperdulikan ejekan nya, “jelaslah Nda,dia kan baru selesai SMA di purworejo,ya baru pulang kesini,kamu naksir ya sama mas Aldi, ntar aku bilangin, dulu dia itu……..”, “Assalamu’alaikum” Mas aldi mengucap salam kearah ku,apa? Hanya kearah ku? Haduh aku seperti membisu “ehh iya wa’alaikumsalam emm mas” balas ku gugup karna aku baru saja membicarakan nya, “ayo ambil wudhu dulu udah adzan” suruh nya sambil melempar senyum kearah ku.
Aku hanya balas melempar senyum dengan memamerkan gigi gigi kelinci ku..hihi tawa ku dalam hati.

“ehh dulu dia ituu kenapa Fit” Tanya ku penasaran. “cie ellaaahhh, dulu dia itu juga ngajar rebana lo disini,dia juga orang nya ramah kok,baik,pinter ngaji dan yang terpenting ya dia tu tampan..hehe kamu mau?” jawab Fitri sembarang. “ehh kamu pikir pisang goreng ya ditawar tawarin gitu,ya aku mau sihh..hehe” balas ku tertawa. 

-

“Mas Aldiiiiii” teriak Fitri memanggil Aldi. “wah mau ngapain ni anak” dalam hati ku sudah was was. “Mas kenalin ini NiNda” tiba tiba saja Fitri berkata seperti itu, “Aldi” sambil menyodori ku tangan nya, “Ninda” balas ku juga menyodorkan tangan, sentuhan pertama yang kami lakukan malam itu.

“Mas Aldi, aku minta nomor hp nya ya? Yang waktu itu udah hilang,hehe” Fitri tiba tiba menyetus, kulihat tanpa menjawab dia menuliskan nomor nya di sesobek kertas.
“ini Fit” dia memberikan nya kepada fitri sambil tersenyum kearah ku, aku tidak mengerti apa arti senyuman nya,apa jangan jangan dia tertarik pada ku, ahh sudahlah lagi pula aku hanya anak kecil.

-

Masih ku ingat saat saat pertama aku menyentuh tangan halus Aldi,kenangan beberapa tahun silam,nah sejak saat itulah aku dan aldi mulai akrab, bahkan kami tak sadar bahwa keakraban kami membuat kami saling jatuh cinta hingga pada suatu senja di hari kamis dia mengajak ku bertemu tapi hanya berdua, ohh tidak berdua saja, apa yang harus aku lakukan, ini pertama kali nya aku bertemu dengan seorang pria hanya berdua.

Upps jarum jam sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Sebentar lagi aku harus berangkat untuk bertemu dengan aldi, aku memilih atasan hijau dengan rok coklat tua berenda. Aku mengenakan jilbab warna pink, memang terlihat aneh penampilan ku saat itu, maklum lah aku masih kecil baru saja lulus SMP.

-

Sesampai nya di tempat yang ia maksud aku hanya duduk seorang diri, tak ada siapa pun, maklumlah baru jam 17:20. Aku hanya bermain dengan renda pada rok ku, jantung seperti akan copot,peluh terus bercucuran, aku memikirkan apa yang akan di katakan oleh aldi nanti dan baru saja aku membatin seperti itu ku lihat di kejauhan seorang lelaki dengan baju koko berwarna hitam dan sarung putih bermotif emas sama dengan bordir di baju koko lengan pendek nya.

Sudah ku tebak siapa lelaki itu dan siapa lagi jika bukan Aldi, jantungku berdetak semakin keras, dia mendekat dan terus mendekat hingga dia tepat berada di depan ku. Seketika pula aku langsung berdiri dan menyambut nya dengan senyum. Kami berdiri di atas suatu tempat. Kami menaiki tempat itu bersama sama, dia menggandeng tangan ku cukup erat, seperti nya dia juga grogi sama seperti ku karna tangan nya basah dengan keringat atau jangan jangan bukan karna grogi tapi karna penyakit paru paru basah,haduh malah aneh aneh saja pikiran ku.

-

Kami terdiam cukup lama melihat matahari terbenam,tanpa sepatah kata pun, kami hanya berdua di bawah sinaran matahari senja yang semakin redup. Dia menoleh kearah ku, ku lihat mata nya menatap sayu, ku balas tatapan nya dengan senyuman, dia juga tersenyum padaku, senyuman singkat penuh kesan, kami berpandangan cukup lama, waktu seperti terhenti,binar mata nya menunjukkan kesejukan, kami berpandangan dengan tangan yang masih saling menggenggam sedari tadi.
Entah apa yang terjadi wajah kami saling mendekat dan semakin dekat,bibir kami pun “allahu akbar allaaaahhhu akbar…………….” Adzan mengaggetkan kami berdua, kami tertawa bersama melihat apa yang hampir terjadi tadi. Dia mengajak ku turun untuk shalat magrib terlebih dahulu. Lalu setelah shalat ada yang ingin ia bicarakan pada ku.

-

“aku sudah menunggu mu sedari tadi Nda” ucap nya menyambutku yang baru saja tiba di tempat kami tadi, “maaf mas sudah membuat mu menunggu” balas ku meminta maaf.

Kami berdiri di pinggir batas pagar,kami sangat dekat saat itu, tak ada cahaya lain malam itu selain sinar rembulan dan di temani dengan suara rintik rintik hujan yang jatuh ke bumi, sungguh romantis bukan menikmati suasana seperti itu.

Tanpa melihat wajah ku dia berkata pelan hampir tak terdengar “aku bukan orang yang romantis Nda tapi” dia menghentikan kalimat nya dan menyentuh wajah ku, darahku serasa mengalir semakin cepat dan akan meledak mungkin jika tempat itu terang wajah ku seperti orang menahan kentut di tempat resmi,bersemu merah jambu.

Aku menyentuh tangan nya yang ada pada wajah ku,”tapi aku ingin kamu bahagia dengan cara ku menyatakan cinta pada mu………” dia kambali memotong kalimat nya dan “aku cinta kamu Nda” lanjut nya dengan nada pelan tapi mantap, betapa bahagia nya aku malam itu ingin rasa nya aku berjingkrak tapi aku tetap harus menahan diri. Aku hanya terdiam dan beberapa saat kemuadia aku baru menjawab “Aku juga cinta kamu mas” ku jawab sambil menunduk malu kemudian ia menyentuh pelan dagu ku lembut di arahkan nya menengadah kearah wajah nya, ku tatap wajah itu lamat lamat, aku terpejam untuk pertama kalinya seorang pria lain mengecup lembut kening ku dan  ku rasakan bibirnya mencium kelopak mata ku yang terpejam.bibir nya seketika menyentuh bibirku, bibir kami berpagutan cukup lama.
Ku peluk ia sangat erat malam itu. Aldi juga membalas pelukan ku. Aku sangat nyaman berada larut dalam dekapan nya.

-

Tak ku sangka kami bisa sedekat itu sebelum nya, setelah kajadian itu hubungan kami sangat dekat, itu terjadi sekitar satu minggu sebelum tahun baru,kami habiskan waktu satu minggu itu untuk bersenang senang dan pada hari ketujuh setelah kejadian itu dia tiba tiba saja menghilang tanpa kabar. Dan yang aku dengar dia kembali menjalin hubungan dengan mantan kekasih nya, hati ku sangat hancur, cukup lama aku terpuruk dengan keadaan ini.

-

Kenangan itu masih terputar jelas di otak ku seperti film layar lebar yang tayang perdana. Karna aku sadar seorang pria berbaju koko hitam dengan motif emas itu telah mencuri hati ku.
Semburat tatapan rindu dari sepasang mata di masa lalu.

-

SEKIAN_

*Lupakan semua orang yang benar benar telah melupakan mu. Karna mengingat nya hanya akan menggali luka yang telah lama. Ambil yang bisa di jadikan pelajaran dan lupakan yang bisa menjatuhkan mu.     
Jangan melakukan hal bodoh yang tidak pantas di lakukan.

Selasa, 02 September 2014

Dasar Suatu Hubungan



Assalamu’alaikum..
Paling mudah memang buat postingan tentang cinta ya, ada aja ide nya. Mau nya sih buat yang galau dan sedih sedih tapi apa daya giliran udah tinggal di posting malah gak nyambung cerita nya..huffe
Yang lebih parah lagi postingan aku yang “cinta salah arah” sumpah terlalu mendramatisir suasana..
sekarang kan lagi jaman nya galau, jadi aku mau posting cerita galau nih seperti yang sedang aku rasakan, sakit nya tuh disini! (nunjuk dengkul) hehe


“gallon aja ada yang antar jemput,masak aku enggak” dalam hati aku membatin sambil terus melihat tukang antar-jemput galon itu, tapi tak apalah dari pada aku harus merasakan hal menjijikan seperti waktu itu.

…………………………………….

…………………………………….

“sendirian aja dik?” ku dengar suara seseorang, segera aku menoleh kebelakang dan aku harap seorang pria yang bertanya seperti itu tapi “hehe, iya mbak ini lagi nunggu bus” jawab ku sok ramah, “memang nya adik mau kemana?” balas nya, “ke pasar mbak” jawab ku acuh tak acuh, “ya udah bareng aja yuk dik, aku juga mau pasar” tiba tiba wanita itu menawarkan tumpangan pada ku, yah mau bagaimana jika sudah paksa seperti ini “ya udah mbak kalo maksa,boleh juga deh,hehe”.
Sepanjang jalan kami banyak berbincang bincang, wanita ini sangat asik,ramah.dan cantik, walau baru bertemu kami sudah begitu akrab dan di akhir pertemuman wanita itu bilang “boleh minta nomor hp kamu nggak dik?”, segera saja ku beri nomor hp ku tanpa ragu dan berprasangka apa apa.
Wanita itu sangat baik hati dan penuh perhatian pada ku, tapi aku rasa ada yang aneh, lambat laun dia terang terangan marah kepada ku jika aku pergi dengan kekasih ku dan ohh bisa kalian bayangkan ternyata pada hari ke 12 kami berteman dia menembak ku, menyatakan perasaan nya bahwa dia mencintai ku dan mengajak ku untuk berpacaran, mimpi apa aku bisa kenal dengan seorang lesbian.

…………………………………………

…………………………………………

Lagi lagi aku membayangkan kejadian itu, jadi mulai sekarang aku sedikit trauma jika terlalu dekat dengan seorangn wanita.

……………………………………….

………………………………………

“udah lama nunggu ya honey?” suara Indra mengagetkan ku, dalam hati aku bergumam “buta apa ya ini orang,ini udah jam tiga sedangkan aku meminta dia menjemputku dari jam dua lalu”,tanpa menjawab pertanyaan nya aku langsung saja naik ke motor nya, dia juga tidak perduli dengan sikap ku yang seperti itu. Mungkin dia juga sudah jenuh karna aku selalu marah marah pada nya.
Di sepanjang jalan aku dan Indra hanya lebih banyak berdiam diri, kami terhanyut dengan pikiran kami masing-masing.

…………………………………………

…………………………………………

Hubungan kami memang tak seindah dulu, suatu hubungan yang di bangun hanya atas dasar belas kasihan,keterpaksaan dan rasa tidak saling tidak mempercayai satu sama lain.
Keadaan seperti ini sangat berbeda jauh dari beberapa tahun silam saat dimana kami berdua saling di mabuk cinta ala ala Band Armada.
Selama beberapa bulan ini hubungan kami sangat hambar,kata orang cemburu itu bumbu nya suatu hubungan tapi justru sebalik nya di dalam hubungan kami bumbu itu terlalu berlebihan. Aku sadari memang rasa nyna jadi berantakan, ingin rasa nya hati ini mengakhiri hubungan kami tapi disisi lain lubuk hati terdalam ku aku masih sangat mencintai nya,tapi entah dengan dia seperti nya dia hanya menuggu waktu yang tepat untuk mengakhiri ini semua klarna dia telah berjanji kepada orang tua ku untuk tetap menjaga ku hingga waktu yang belum di tentukan oleh pengadilan(hehe).

…………………………………….......

…………………………………………

“aku nggak bisa mas jika harus bertahan dengan keadaan seperti ini..aku ini kamu anggap apa? Jika memang kamu mencintai ku..lekas putuskan pacar mu!” ku coba mengungkap kan isi hati kepada Indra, “iya sayang,kamu sabar ya, kita tunggu saat yang tepat karna aku tidak ingin terlalu menyakiti dia” sahut Indra. Dan memang itulah yang selama ini aku ingin kan, aku ingin menjadi yang nomor satu,tidak ada yang nama nya menjadi yang kedua namun di nomor satukan,tidak akan pernah ada dalam kamus hidup ku,menintai nya,ohh tidak, aku hanya ingin bermain main dengan nya dan menaklukkan dia di hadapan ku tidak cinta, cinta hanya membuat seseorang menjadi lemah dan tidak bisa mengusai diri nya sendiri.

“aku ada kabar bagus buat kamu sayang, aku sudah putuskan untuk mengakhiri hubungan ku dengan Hafidzah,dan dia terima semua itu” ku baca dengnan amat riang pesan singkat dari Indra, ingin sekali rasa nya aku memeluk dia dan merayakan kemenangnan ku. Sepertinya Hafidzah juga sudaha tau hubungan gelap ku dengan Indra,bagus lah pikir ku jadi aku bisa menjatuhkan harga diri gadis sombong itu, masih ku ingat betul dia dengan motor Astrea nya yang lewat di depan ku lalu tak melempar senyum sedikit pun ketika ku sapa. Biarlah ini menjadi pembalasan untuk kesombongan nya.

………………………………………….

…………………………………………

Tiba tiba saja aku teringat atas hal bodoh dan jahat yang sudah aku lakukan di masa lalu. Mungkin semua ini terjadi karna  kami memulai hubungan kami dengan jalan yang tidak benar dan telah menghancurkan satu hati.
Semua nya seperti terputar kembali di dalam benak ku, tapi biarlah yang lalu sudah berlalu, ini memang hukuman yang pantas untuk hubungan kami. Aku sudah pernah mencoba meminta maaf pada nya tapi apa yang terjadi dia justru membalas permintaan maaf ku dengan cacian.
Hubungan yang dahulu terasa amat indah dan seperti takkan pernah berakhir kini kehancuran nya sudah tepat di pelupuk mata.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 
_sekian.

Cerita yang singkat memang tapi saya kira mungkin sedikit banyak atau banyak sedikit dapat memberi manfaat untuk para pembaca.
-bertahanlah sebisa mungkin dengan pasangan anda jika anda hanya merasa bosan dengan nya dan ingin mencari kesenangan lain berarti anda tidak jauh beda dengan Ayam.

-bangunlah suatu hubungan dengan rasa saling keterbukaan sehingga akan timbul rasa saling mempercayai satu sama lain dan meminimalisir terjadi nya perselingkuhan.

-dapatkan pasangan sesuai keinginan anda dengan menjaga sikap anda,karna dalam menemukan pasangan kita hanya akan mendapatkan cerminan diri kita sendiri.

*jika hidup sekedar hidup babi hutan juga hidup,jika bekerja sekedar bekerja,kera juga bekerja-BUYA HAMKA* begitu juga,

“dalam menjalin suatu hubungan,jangan asal asalan nanti jadi nya berantakan.-DENUK AYU ADITYA”

Wassalamu’alaikum.

Minggu, 24 Agustus 2014

Masa Lalu



Assalamu’alaikum..

Sebelum nya aku mengucapkan terimakasih kepada para pembaca, karna sekarang pengunjung blog ku ini sudah hampir 200, angka yang sedikit memang jika di bandingkan dengan blog blog terkenal lain nya yang sudah memiliki ribuan atau bahkan sudah banyak yang mencapai jutaan. entah hanya sekedar mengunjungi ataupun membaca tapi aku sudah sangat senang, aku harap para pembaca dan pengunjung blog ku makin meningkat supaya aku bisa terus belajar untuk memperbaiki postingan aku selanjut nya dan jadi semangat untuk posting terus.

Selamat membaca.. ^_^

Ku pandangi terus album kenangan ini beserta foto foto di dalam nya, melihat semua ini seperti meliahat suatu drama yang yang di putar maraton, kejadian beberapa tahun silam, kejadian yang akan selalu abadi dalam memori otak ku, suatu kisah cinta yang terpisah karna kasta.

“Qissi apa kamu jadi kembali ke kesana?” ku dengar suara ayah ku membuyarkan lamunan ku, “ ehh iya yah, Qissi jadi pulang kesana, sudah lama tidak bertemu ibu, Qissi rindu ibu sama adik adik juga” jawab ku, “tapi ayah tidak bisa mengantar Qissi ya nak, karna ayah masih ada urasan bisnis penting yang harus ayah selesaikan, tidak apa kan?” Tanya ayah ku dengan nada sedikit menyesal, “iya yah, Qissi kan sudah besar” Balas ku dengan tertawa kecil.

Sebentar lagi aku akan memutar kembali semua kisah itu tepat di hadapan ku, aku akan bertemu langsung dengan pemeran utama nya.

Aku putuskan pulang karna selain rindu dengan ibu dan adik adik ku, aku juga rindu pada sosok yang pernah mengisi hati ku selama 5 tahun, seperti apa dia sekarang, ku dengar dari teman teman ku di sana, dia akan menikah pada bulan September mendatang, 

Masih aku ingat betul ketika dia menyematkan cincin di jari manis ku, kejadian itu terjadi di bulan Januari, di dekat kandang rusa di sebelah suatu gedung pemerintahan pada saat senja, entah mengapa dia memilih tempat seperti itu, mungkin supaya ketika dia melihat rusa maka akan teringat kepada wajah ku.

Sebelum nya dia pernah berjanji untuk menikahi ku, kejadian itu terjadi setelah satahun kami menjalin cinta, tapi selepas setahun hubungan kami di landa suatu ujian yang sangat berat, orang tua dari kekasih ku itu tidak menyetujui hubungan kami, itu adalah suatu tembok besar yang harus kami lalui, tapi sayang belum sempat kami meluluhkan tembok itu, orang tua ku memutuskan untuk membawa ku pergi dan menjodohkan ku dengan pria lain.

Awal nya kami tidak bisa menerima semua itu, tapi lambat laun keadaan mulai berubah, kami berusaha untuk mempertahan kan hubungan kami hingga 2 tahun kedepan, sebisa mungkin kami nikmati hubungan kami yang akan berakhir dengan pasti, dia berjanji akan selalu memberi kabar kepada ku, tapi aku tak tahu yang membuat dia melupakan janji nya itu, tiba tiba saja aku hilang kontak dengan nya dan sejak saat itu seseorang telah mengisi hati ku, tidak semua ruang di dalam nya tapi hanya sebagian kecil karna sebagian ruang di hati ku yang lain sudah di bawa pergi oleh kekasih ku itu.

“Sayang, aku dengar dari ayah, kamu akan pulang sendirian?” terdengar suara Raka mengagetkan ku, “iya sayang, dua hari lagi berangkat” jawab ku singkat, “ aku antar ya?” Tanya nya, “nggak usah sayang, aku bisa sendiri kok” jawab ku segera menjawab tawaran nya, “ aku nggak bisa biarin kamu pergi sendirian Qissi” dia berkata sambil mengusap rambut ku yang berbalut jilbab, aku hanya menatap nya, seorang pria berbadan tegap dan berotot dengan hidung yang mancung dan mata yang tajam, maklum saja, Raka blasteran Indo-India, jadi dia bisa di bilang pria yang sempurna jika di lihat dari segi fisik, di tambah lagi secara materi atau finansial dia tergolong oranng yang berada, di usia yang masih muda dia pernah mengenyam bangku pendidikan di Mesir tepat nya pada sebbuah universitas terkenal yaitu Al-Azhar.

Dan saat ini dia telah menyelesaikan pendidikan nya sebagai sarjana muda pada pada sebuah universitas terbaik di kota khatulistiwa dengan gelar dokter.
“tapi gimana dengan praktek kamu sayang?” balas ku dengan bimbang, “gak papa sayang, aku bisa libur sebentar demi jagain kamu kok” Raka membela diri agar tetap bisa mengantar ku dan aku putus kan dia bisa ikut bersama ku.
…………………………………..

…………………………………..

Setelah perjalan dari bandara adi sucipto-yogyakarta akhir nya mobil yang kami kendarai sampai pada suatu perbatasan desa dengan sebuah gapura yang masih sama seperti dulu, bisa ku hirup udara yang masih sama seperti dulu pula, namun bukan nya membuat nafas ku menjadi lega tapi udara ini seperti menyesakkan rongga rongga dada ku, keringat dingin terur mengalir dari telapak tangan ku, kurasa kan telapak tangnan Raka semakin erat menggenggam tangan ku, mungkin ia juga mengetahui bagaimana perasaan ku sekarang, karna dia juga mengetahui semuma tentang masa lalu ku bersama mantan kekasih ku itu.
…………………………………

…………………………………

Seperti nya kabar bahwa aku pulang kampung sudah terdengar hingga ke penjuru dusun, apakah dia sudah mendengar kabar itu? Dua hari sudah aku dan Raka menghabiskan waktu di kampung ini, tapi aku belum juga bertemu dengan mantan kekasih ku itu, seperti apa dia sekarang? Apakah masih dengan potongan rambut ala Malaysia nya atau sudah bergaya mandarin ya sekarang? Apa masih sering mengenakan sarung kemana mana?m atau malah sudah berganti mengenakan celana pensil dan kaos Olga? Aku penasaran sekali.
…………………………………

………………………………....

senja kali ini ku habis kan waktu bersama Raka di sebuah bukit kecil di suatu desa yang sering aku kunjungi bersama mantan kekasih ku itu, jalanan nya pun masih sama, masih dengan bebatuan bebatuan kecil yang membuat pengendara motor sering menggerutu saat melewati jalan itu, beda nya kali ini aku datang bersama calon suami ku, Raka, dan yang membedakan pula kami tidak menggendarai motor melain kan mobil Pazerro putih yang harus di parkir di bawah, kami berjalan beriringan, tak lupa Raka selalu menggandeng tangan ku kemana pun kami melangkah, dia bilang takut aku hilang karna jika berjalan aku lah yang selalu tertinggal di belakang karna harus mengurusi high heels yang menancap di tanah dan terkena debu. 

Kami duduk di atas gardu pandang, tempat yang sama pula seperti 4 tahun silam saat Dimas mengecup lembut tangan ku dan menguntai kalimat kaliamat cinta untuk ku, dan ku rasakan tangan halus raka mengusap kepala ku sambil berkata “sayang, aku tak pernah meminta mu untuk melupakan dia, tapi beri aku sedikit ruang pada hati mu,aku rela jika harus bersandingan dengan dia di hati mu”, “kita pulang sekarang ya sayang, hari sudah gelap” ku jawab tanpa mendengarkan kata katanya.
……………………………………

……………………………………
          
“Qissi sayang, itu ada undangan untuk mu” suara ibu mengagetkan ku yang sedang bercanda dengan Raka, “Iyaa buk, sebentar ini abang nggak mau lepasin tangan Qissi” teriak ku sambil terus tertawa, “ sayang, aku mau lihat undangan nya nih, aku gelitik lho kamu nanti!” ancam ku pada Raka, “ya udah sana gak usah bali lagi ya sayang,hehe” canda Raka sambil melempar ku dengan kacang polong, dia memang sering jahil seperti itu, jika aku jauh dari nya bahkan di telfon pun dia sering mengejek ku. Jahil nya itu yang paling aku suka dari nya.

Dan ohh undangan dari siapa ini dengan sampul berwarna ungu keemasan,segera ku buka sampul nya dan astaga bumi yang ku pijak seperti berputar makin lambat, dan kurasakan seperti gempa dengan skala besar sedang terjadi,hati ku seperti di sayat ribuan sembilu, bisa di tebak ini adalah pernikahan “DIMAS DAN AZZIZAH”.
 Seketika aku langsung duduk bersimpuh dan tak sanggup berkata apa pun. Air mata ku sudah tidak dapat mengalir, aku hanya diam dan terus terpaku dengan undangan ini.

“Honey, kamu ngapain sayang,kamu gak marah kan sama aku?” suara Raka ku dengar sayup sayup di antara ribuan suara hati ku yang serasa menggema, seketika ku peluk dengan erat Raka yang berada di hadapan ku,ku hamburkan air mata ku di bahu nya, entah air mata entah ingus ku tumpah kan semua di dekapan nya, belum  selesai ku menangis, ibu ku datang dan aku segera memeluk beliau, aku malah menangis sejadi jadi nya, ku rasakan dada ku menjadi sangat sempit dan penuh dengan air mata, oksigen pun terasa habis untuk ku hirup.

Dengan penuh kasih sayang ibu menasehati ku “ tenang lah nak,engaku dan dia sudah memiliki takdir dengan jalan nya masing masing, lupakan lah dia, cukup jadikan dia pelajaran dalam hidup mu, kamu mish punya Raka, Qissi sayang”, aku coba untuk menenagkan diri ku. Aku coba mengendalikan perasaan ku.
……………………………………

……………………………………

“Qissi sayang, kamu yakin akan datang keacara pernikahan Dimas?” sudah kesekian kali nya raka bertanya kepada ku, “iya honey, aku yakin kok, kamu siap siap gih, kita akan datang berdua” jawab ku mantap, Raka hanya menatap ku.

Ku kenakan terusan berwarna hitam dengan payet emas di sekitas pinggang,aku masih ingat betul dia sangat menyukai warna hitam walau sebenar nya dia juga menyukai semua warna, dia selalu senang melihat ku mengenakan baju terusan di banding celana celana jeans. Tak lupa juga jilbab berwarna emas keberuntungan ku dengan ini aku harap aku bisa beruntung tidak menangis saat mengucapkan selamat kepada nya. Satu lagi yang tidak boleh tertinggal yaitu high heels kesayangan ku untung saja aku membawa nya dan sedikit ku poles wajah ku dengan make up siapa tahu aku malah yang akan mengalahkan kecantikan mempelai wanita nya.

“sayang yuk kita berangkat,kamu sudah siap kan?” Tanya ku pada Raka, “kamu cantik sekali sayang, aku bangga memiliki istri seperti mu” Raka malah memuji ku, “tapi tidak dengan Dimas yang….. sudah lah, ayo sayang” balas ku sambil bergegas masuk ke mobil.
……………………………………………

……………………………………………

Ku lihat sepasang pengantin dengan adat jawa sedang malukukan prosesi suap menyuap, semua mata terpaku pada raja dan ratu sehari itu, aku bergegas mencari tempat duduk di paling dapan agar bisa menyaksikan sepasang pengantin itu.ku tatap sesakma dari ujung kaki mempelai wanita, aku seperti mengenal nya dan ku tatap sekali lagi sosok itu, ku putar kembali memori beberapa tahun silam dan setelah ku ingat betul dia adalah mantan kekasih Dimas sebelum menjalin hubungan dengan ku, dia terlihat semakin jelek dengan gaun berwarna kecoklatan itu, kulit nya yang hitam sedikit coklat dan di bubuhi bedak berwarna putih malah oohh dia terlihat seperti tembok yang baru saja di beri kapur.

Entah Dimas mengingat ku atau tidak, tapi kami terus saja saling bertatapan, aku tahu dia pasti memutar kenangan kenangan saat bersama ku, aku tahu sampai kapan pun kami akan terus terikat dengan masa lalu kami.

_Sekian.

Lupakan lah masa lalu anda jika memang masa lalu itu akan berimbas besar pada masa depan anda, tenggelam pada keadaan dimana anda merasa bahagia pada waktu lampau maka itu akan membuat kehidupan anda di masa mendatang menjadi berduka.

Pepatah bijak mengatakan jadikan lah masa lalu sebagai pelajaran namun jika anda hanya larut di dalam nya,maka melupakan nya akan lebih baik.

Wassalmu’alaikum.

Kamis, 21 Agustus 2014

Karna Segumpal Daging

Assalamu'alaikum..

ibu, ibu adalah seseorang yang harus kita hormati, surga ada pada telapak kaki nya, seburuk buruk nya prilaku beliau kepada kita sebagai anak nya, tidak sepatut nya jika kita berani menentang kehendak nya apalagi ketika beliau adalah orang yang sangat penyayang, karna ridho ibu adalah ridho allah.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (Q.S Al Israa’, 17:23)


adakah manusia di antara kalian semua yang lahir batu? lalu bagaimana bisa kalian menghina ibu kalian dan menyia nyia kan nya. yang telah membawa kalian di dalam perut beliau selama sembilan bulan, bahkan dari suatu survey di dapati hanya seorang ibu yang cerdas lah yang bisa melahirkan keturunan keturunan yang cerdas pula, saya yakin para pembaca blog saya ini adalah orang orang yang cerdas maka dari itu berbakti dan menghormati serta menjaga nama baik ibu kalian adalah kewajiban, tidak hanya ibu bahkan ayah kita pun turut berperan penting bagi kehidupan kita, dengan keringat nya kita hidup hingga sekarang, bahkan sesuap bubur pertama kita peroleh dari rizki allah melalui tangan besi nya.

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (Q.S Ash Shaafaat, 37:102)



tidak ada perintah yang harus di tentang dari kedua orang tua kita selain mereka menyuruh untuk menyekutukan allah.


pagi ini begitu indah, burung burung bernyanyi, gemercik air hujan turun dengan sedikit demi sedikit membasahi bumi dari semalam.
seperti nya burung burung itu bernyanyi masih di sangkar nya, karna enggan membasahi bulu bulu mereka yang indah dengan air hujan.
andai peristiwa beberapa minggu lalu itu tidak terjadi, mungkin aku tidak akan terbaring disini sekarang.
"bagaimana keadaan mu sekarang,sayang?" terdengar suara ayah sedikit serak,mungkin beliau sedang batuk atau malah baru menangis. "hanida sudah baikan kok yah,kapan hanida bisa pulang, hanida sudah rindu rumah dan rindu adik adik hanida yang lucu lucu" jawab ku sambil tersenyum membayangkan wajah adik adik ku.
"tapi kondisi mu belum pulih benar hanida, luka operasi mu juga belum sembuh" sahut ayah.
....................................................

....................................................

"maaf bu, kami memanggil anda kemari karna ada hal yang harus kami beritahukan kepada anda, sebelum nya saya memohon maaf yang sebesar besar nya karna ini semua terjadi tidak lain juga karna kelalaian kami memperhatikan putri ibu di sekolah,kami meminta maaf yang sebesar besar nya" guru konseling berkata dengan sangat pelan hingga hampir tidak terdengar.
"memang nya kenapa dengan putri saya bu?"  balas ibu dengan nada panik, "anak ibu harus di istirahat kan di rumah, kami tidak bisa lagi membimbing belajar karna ananda hanida sedang positif mengandung" sahut guruku dengan mimik muka bersalah.
.................................................

.................................................

"hanida, jaga diri mu baik baik nak , buatlah bangga ayah mu yang sedang bekerja keras untuk biaya sekolah mu! beliau akan pulang beberapa bulan lagi setelah kau lulus, ayah mu pasti akan sangat bangga pada mu" ku bayangkan kembali kata kata ibu beberapa minggu yang lalu, namun itu hanya kenangan, karna aku tidak bisa membanggakan beliau lagi, ini semua salah ku, tidak bisa menjaga kehormatan sebagai seorang wanita apa lagi jika harus mengemban amanat berat untuk membuat ayah dan ibu ku bangga, aku hanya bisa menghancurkan perasaan mereka dan membuat mereka malu.
..............................................

..............................................

"hanida, dari mana saja kau jam segini baru pulang, kenapa kau harus pulang, pergi kau sekarang dari rumah ini, aku tidak punya anak seperti mu!!! kau hanya bisa membuat malu keluarga" bentak ibu pada ku, "hanida salah apa bu? hanida buat malu apa? kenapa ibu bicara seperti itu?"sahut ku dengan perasaan bingung, cemas, dan takut dengan kemarahan ibu, beliau tidak pernah semarah ini pada ku.
"ibu salah apa pada mu nak, ibu hanya ingin kau menjadi anak kebanggaan kami" ibu berkata sambil terus menangis dan bersimpuh di hadapan ku, aku tak kuasa melihat nya " maaf kan hanida bu, apa ibu sudah tahu bahwa hanida sedang mengadung, hanida tidak menginginkan nya bu, ini iniii semua khilaf bu, hanida khilaf, sungguh!!", ibu mengabaikan semua penjelasan ku, ibu malah berlari keluar, ingin rasa nya mengejar ibu tapi seperti nya ibu sangat terpukul bahkan aku pun begitu terpukul dengan apa yang terjadi, ibu sudah tahu bahwa aku telah di keluarkan dari sekolah.

............................................

...........................................

"anak pembawa sial,kau merusak seluruh hidup ku, kau menghancurkan masa depan ku, aghhh aku membenci mu!!!" teriakku sambil terus memukuli bayi yang ada dalam perutku, entah bayi atau ini hanya segumpal daging yang membawa sial, aku tidak mengerti, akku bingung, harus dengan siapa aku merawat daging ini, siapa yanng akan menjadi ayah nya, "yaaa ayah nya, aku harus menghubungi indra", aiiissshhh kenapa nomor nya tidak aktif, apakah aku harus kerumah nya? tapi aku tidak tahu alamat nya, bodoh nya aku tidak mengetahui apa apa tentang nya dan sekarang aku harus, aku harus apa? dan bagaimana?
.............................................

............................................

aku berusaha membunuh bayi ini, ku beranikan diri untuk menenggak cairan pelicin pakaian, mungkin ahh aku merasa sangat pusing, jantungku seperti akan meledak, isi perut ku seperti akan keluar dan mata ku ohh......
aku masih ingat betul kejadian bodoh itu, dan kini aku telah kehilangan segumpal daging itu, tak lupa seluruh masa depan ku dan kebanggaan ayah ibu tehadap ku, tapii ayah, kenapa beliau masih bersikap baik kepada ku, aku sungguh merasa bersalah kepada beliau, aku tidak patuh kepada keinginan beliau, aku tidak patuh kepada ibu,mereka bukan orang yang pantas untuk memiliki anak durhaka seperti ku dan aku harus pergi dari mereka.

_Sekian.


*Apa yang diinginkan orang tua, ketika itu tidak menyalahi aturan agama, ikuti lah kehendak nya, maka itu pasti demi kebahagian kita kelak. Semoga kita termasuk kedalam golongan anak anak yang berbakti kepada kedua orang tua. Amin ^_^
*maaf ya akhiran nya kurang nyambung, setiap bikin postingan pasti selalu bingung bikin tamat nya..heuh ;(
* have fun for reading.

Wassalamu'alaikum.