Minggu, 24 Agustus 2014

Masa Lalu



Assalamu’alaikum..

Sebelum nya aku mengucapkan terimakasih kepada para pembaca, karna sekarang pengunjung blog ku ini sudah hampir 200, angka yang sedikit memang jika di bandingkan dengan blog blog terkenal lain nya yang sudah memiliki ribuan atau bahkan sudah banyak yang mencapai jutaan. entah hanya sekedar mengunjungi ataupun membaca tapi aku sudah sangat senang, aku harap para pembaca dan pengunjung blog ku makin meningkat supaya aku bisa terus belajar untuk memperbaiki postingan aku selanjut nya dan jadi semangat untuk posting terus.

Selamat membaca.. ^_^

Ku pandangi terus album kenangan ini beserta foto foto di dalam nya, melihat semua ini seperti meliahat suatu drama yang yang di putar maraton, kejadian beberapa tahun silam, kejadian yang akan selalu abadi dalam memori otak ku, suatu kisah cinta yang terpisah karna kasta.

“Qissi apa kamu jadi kembali ke kesana?” ku dengar suara ayah ku membuyarkan lamunan ku, “ ehh iya yah, Qissi jadi pulang kesana, sudah lama tidak bertemu ibu, Qissi rindu ibu sama adik adik juga” jawab ku, “tapi ayah tidak bisa mengantar Qissi ya nak, karna ayah masih ada urasan bisnis penting yang harus ayah selesaikan, tidak apa kan?” Tanya ayah ku dengan nada sedikit menyesal, “iya yah, Qissi kan sudah besar” Balas ku dengan tertawa kecil.

Sebentar lagi aku akan memutar kembali semua kisah itu tepat di hadapan ku, aku akan bertemu langsung dengan pemeran utama nya.

Aku putuskan pulang karna selain rindu dengan ibu dan adik adik ku, aku juga rindu pada sosok yang pernah mengisi hati ku selama 5 tahun, seperti apa dia sekarang, ku dengar dari teman teman ku di sana, dia akan menikah pada bulan September mendatang, 

Masih aku ingat betul ketika dia menyematkan cincin di jari manis ku, kejadian itu terjadi di bulan Januari, di dekat kandang rusa di sebelah suatu gedung pemerintahan pada saat senja, entah mengapa dia memilih tempat seperti itu, mungkin supaya ketika dia melihat rusa maka akan teringat kepada wajah ku.

Sebelum nya dia pernah berjanji untuk menikahi ku, kejadian itu terjadi setelah satahun kami menjalin cinta, tapi selepas setahun hubungan kami di landa suatu ujian yang sangat berat, orang tua dari kekasih ku itu tidak menyetujui hubungan kami, itu adalah suatu tembok besar yang harus kami lalui, tapi sayang belum sempat kami meluluhkan tembok itu, orang tua ku memutuskan untuk membawa ku pergi dan menjodohkan ku dengan pria lain.

Awal nya kami tidak bisa menerima semua itu, tapi lambat laun keadaan mulai berubah, kami berusaha untuk mempertahan kan hubungan kami hingga 2 tahun kedepan, sebisa mungkin kami nikmati hubungan kami yang akan berakhir dengan pasti, dia berjanji akan selalu memberi kabar kepada ku, tapi aku tak tahu yang membuat dia melupakan janji nya itu, tiba tiba saja aku hilang kontak dengan nya dan sejak saat itu seseorang telah mengisi hati ku, tidak semua ruang di dalam nya tapi hanya sebagian kecil karna sebagian ruang di hati ku yang lain sudah di bawa pergi oleh kekasih ku itu.

“Sayang, aku dengar dari ayah, kamu akan pulang sendirian?” terdengar suara Raka mengagetkan ku, “iya sayang, dua hari lagi berangkat” jawab ku singkat, “ aku antar ya?” Tanya nya, “nggak usah sayang, aku bisa sendiri kok” jawab ku segera menjawab tawaran nya, “ aku nggak bisa biarin kamu pergi sendirian Qissi” dia berkata sambil mengusap rambut ku yang berbalut jilbab, aku hanya menatap nya, seorang pria berbadan tegap dan berotot dengan hidung yang mancung dan mata yang tajam, maklum saja, Raka blasteran Indo-India, jadi dia bisa di bilang pria yang sempurna jika di lihat dari segi fisik, di tambah lagi secara materi atau finansial dia tergolong oranng yang berada, di usia yang masih muda dia pernah mengenyam bangku pendidikan di Mesir tepat nya pada sebbuah universitas terkenal yaitu Al-Azhar.

Dan saat ini dia telah menyelesaikan pendidikan nya sebagai sarjana muda pada pada sebuah universitas terbaik di kota khatulistiwa dengan gelar dokter.
“tapi gimana dengan praktek kamu sayang?” balas ku dengan bimbang, “gak papa sayang, aku bisa libur sebentar demi jagain kamu kok” Raka membela diri agar tetap bisa mengantar ku dan aku putus kan dia bisa ikut bersama ku.
…………………………………..

…………………………………..

Setelah perjalan dari bandara adi sucipto-yogyakarta akhir nya mobil yang kami kendarai sampai pada suatu perbatasan desa dengan sebuah gapura yang masih sama seperti dulu, bisa ku hirup udara yang masih sama seperti dulu pula, namun bukan nya membuat nafas ku menjadi lega tapi udara ini seperti menyesakkan rongga rongga dada ku, keringat dingin terur mengalir dari telapak tangan ku, kurasa kan telapak tangnan Raka semakin erat menggenggam tangan ku, mungkin ia juga mengetahui bagaimana perasaan ku sekarang, karna dia juga mengetahui semuma tentang masa lalu ku bersama mantan kekasih ku itu.
…………………………………

…………………………………

Seperti nya kabar bahwa aku pulang kampung sudah terdengar hingga ke penjuru dusun, apakah dia sudah mendengar kabar itu? Dua hari sudah aku dan Raka menghabiskan waktu di kampung ini, tapi aku belum juga bertemu dengan mantan kekasih ku itu, seperti apa dia sekarang? Apakah masih dengan potongan rambut ala Malaysia nya atau sudah bergaya mandarin ya sekarang? Apa masih sering mengenakan sarung kemana mana?m atau malah sudah berganti mengenakan celana pensil dan kaos Olga? Aku penasaran sekali.
…………………………………

………………………………....

senja kali ini ku habis kan waktu bersama Raka di sebuah bukit kecil di suatu desa yang sering aku kunjungi bersama mantan kekasih ku itu, jalanan nya pun masih sama, masih dengan bebatuan bebatuan kecil yang membuat pengendara motor sering menggerutu saat melewati jalan itu, beda nya kali ini aku datang bersama calon suami ku, Raka, dan yang membedakan pula kami tidak menggendarai motor melain kan mobil Pazerro putih yang harus di parkir di bawah, kami berjalan beriringan, tak lupa Raka selalu menggandeng tangan ku kemana pun kami melangkah, dia bilang takut aku hilang karna jika berjalan aku lah yang selalu tertinggal di belakang karna harus mengurusi high heels yang menancap di tanah dan terkena debu. 

Kami duduk di atas gardu pandang, tempat yang sama pula seperti 4 tahun silam saat Dimas mengecup lembut tangan ku dan menguntai kalimat kaliamat cinta untuk ku, dan ku rasakan tangan halus raka mengusap kepala ku sambil berkata “sayang, aku tak pernah meminta mu untuk melupakan dia, tapi beri aku sedikit ruang pada hati mu,aku rela jika harus bersandingan dengan dia di hati mu”, “kita pulang sekarang ya sayang, hari sudah gelap” ku jawab tanpa mendengarkan kata katanya.
……………………………………

……………………………………
          
“Qissi sayang, itu ada undangan untuk mu” suara ibu mengagetkan ku yang sedang bercanda dengan Raka, “Iyaa buk, sebentar ini abang nggak mau lepasin tangan Qissi” teriak ku sambil terus tertawa, “ sayang, aku mau lihat undangan nya nih, aku gelitik lho kamu nanti!” ancam ku pada Raka, “ya udah sana gak usah bali lagi ya sayang,hehe” canda Raka sambil melempar ku dengan kacang polong, dia memang sering jahil seperti itu, jika aku jauh dari nya bahkan di telfon pun dia sering mengejek ku. Jahil nya itu yang paling aku suka dari nya.

Dan ohh undangan dari siapa ini dengan sampul berwarna ungu keemasan,segera ku buka sampul nya dan astaga bumi yang ku pijak seperti berputar makin lambat, dan kurasakan seperti gempa dengan skala besar sedang terjadi,hati ku seperti di sayat ribuan sembilu, bisa di tebak ini adalah pernikahan “DIMAS DAN AZZIZAH”.
 Seketika aku langsung duduk bersimpuh dan tak sanggup berkata apa pun. Air mata ku sudah tidak dapat mengalir, aku hanya diam dan terus terpaku dengan undangan ini.

“Honey, kamu ngapain sayang,kamu gak marah kan sama aku?” suara Raka ku dengar sayup sayup di antara ribuan suara hati ku yang serasa menggema, seketika ku peluk dengan erat Raka yang berada di hadapan ku,ku hamburkan air mata ku di bahu nya, entah air mata entah ingus ku tumpah kan semua di dekapan nya, belum  selesai ku menangis, ibu ku datang dan aku segera memeluk beliau, aku malah menangis sejadi jadi nya, ku rasakan dada ku menjadi sangat sempit dan penuh dengan air mata, oksigen pun terasa habis untuk ku hirup.

Dengan penuh kasih sayang ibu menasehati ku “ tenang lah nak,engaku dan dia sudah memiliki takdir dengan jalan nya masing masing, lupakan lah dia, cukup jadikan dia pelajaran dalam hidup mu, kamu mish punya Raka, Qissi sayang”, aku coba untuk menenagkan diri ku. Aku coba mengendalikan perasaan ku.
……………………………………

……………………………………

“Qissi sayang, kamu yakin akan datang keacara pernikahan Dimas?” sudah kesekian kali nya raka bertanya kepada ku, “iya honey, aku yakin kok, kamu siap siap gih, kita akan datang berdua” jawab ku mantap, Raka hanya menatap ku.

Ku kenakan terusan berwarna hitam dengan payet emas di sekitas pinggang,aku masih ingat betul dia sangat menyukai warna hitam walau sebenar nya dia juga menyukai semua warna, dia selalu senang melihat ku mengenakan baju terusan di banding celana celana jeans. Tak lupa juga jilbab berwarna emas keberuntungan ku dengan ini aku harap aku bisa beruntung tidak menangis saat mengucapkan selamat kepada nya. Satu lagi yang tidak boleh tertinggal yaitu high heels kesayangan ku untung saja aku membawa nya dan sedikit ku poles wajah ku dengan make up siapa tahu aku malah yang akan mengalahkan kecantikan mempelai wanita nya.

“sayang yuk kita berangkat,kamu sudah siap kan?” Tanya ku pada Raka, “kamu cantik sekali sayang, aku bangga memiliki istri seperti mu” Raka malah memuji ku, “tapi tidak dengan Dimas yang….. sudah lah, ayo sayang” balas ku sambil bergegas masuk ke mobil.
……………………………………………

……………………………………………

Ku lihat sepasang pengantin dengan adat jawa sedang malukukan prosesi suap menyuap, semua mata terpaku pada raja dan ratu sehari itu, aku bergegas mencari tempat duduk di paling dapan agar bisa menyaksikan sepasang pengantin itu.ku tatap sesakma dari ujung kaki mempelai wanita, aku seperti mengenal nya dan ku tatap sekali lagi sosok itu, ku putar kembali memori beberapa tahun silam dan setelah ku ingat betul dia adalah mantan kekasih Dimas sebelum menjalin hubungan dengan ku, dia terlihat semakin jelek dengan gaun berwarna kecoklatan itu, kulit nya yang hitam sedikit coklat dan di bubuhi bedak berwarna putih malah oohh dia terlihat seperti tembok yang baru saja di beri kapur.

Entah Dimas mengingat ku atau tidak, tapi kami terus saja saling bertatapan, aku tahu dia pasti memutar kenangan kenangan saat bersama ku, aku tahu sampai kapan pun kami akan terus terikat dengan masa lalu kami.

_Sekian.

Lupakan lah masa lalu anda jika memang masa lalu itu akan berimbas besar pada masa depan anda, tenggelam pada keadaan dimana anda merasa bahagia pada waktu lampau maka itu akan membuat kehidupan anda di masa mendatang menjadi berduka.

Pepatah bijak mengatakan jadikan lah masa lalu sebagai pelajaran namun jika anda hanya larut di dalam nya,maka melupakan nya akan lebih baik.

Wassalmu’alaikum.

Kamis, 21 Agustus 2014

Karna Segumpal Daging

Assalamu'alaikum..

ibu, ibu adalah seseorang yang harus kita hormati, surga ada pada telapak kaki nya, seburuk buruk nya prilaku beliau kepada kita sebagai anak nya, tidak sepatut nya jika kita berani menentang kehendak nya apalagi ketika beliau adalah orang yang sangat penyayang, karna ridho ibu adalah ridho allah.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (Q.S Al Israa’, 17:23)


adakah manusia di antara kalian semua yang lahir batu? lalu bagaimana bisa kalian menghina ibu kalian dan menyia nyia kan nya. yang telah membawa kalian di dalam perut beliau selama sembilan bulan, bahkan dari suatu survey di dapati hanya seorang ibu yang cerdas lah yang bisa melahirkan keturunan keturunan yang cerdas pula, saya yakin para pembaca blog saya ini adalah orang orang yang cerdas maka dari itu berbakti dan menghormati serta menjaga nama baik ibu kalian adalah kewajiban, tidak hanya ibu bahkan ayah kita pun turut berperan penting bagi kehidupan kita, dengan keringat nya kita hidup hingga sekarang, bahkan sesuap bubur pertama kita peroleh dari rizki allah melalui tangan besi nya.

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (Q.S Ash Shaafaat, 37:102)



tidak ada perintah yang harus di tentang dari kedua orang tua kita selain mereka menyuruh untuk menyekutukan allah.


pagi ini begitu indah, burung burung bernyanyi, gemercik air hujan turun dengan sedikit demi sedikit membasahi bumi dari semalam.
seperti nya burung burung itu bernyanyi masih di sangkar nya, karna enggan membasahi bulu bulu mereka yang indah dengan air hujan.
andai peristiwa beberapa minggu lalu itu tidak terjadi, mungkin aku tidak akan terbaring disini sekarang.
"bagaimana keadaan mu sekarang,sayang?" terdengar suara ayah sedikit serak,mungkin beliau sedang batuk atau malah baru menangis. "hanida sudah baikan kok yah,kapan hanida bisa pulang, hanida sudah rindu rumah dan rindu adik adik hanida yang lucu lucu" jawab ku sambil tersenyum membayangkan wajah adik adik ku.
"tapi kondisi mu belum pulih benar hanida, luka operasi mu juga belum sembuh" sahut ayah.
....................................................

....................................................

"maaf bu, kami memanggil anda kemari karna ada hal yang harus kami beritahukan kepada anda, sebelum nya saya memohon maaf yang sebesar besar nya karna ini semua terjadi tidak lain juga karna kelalaian kami memperhatikan putri ibu di sekolah,kami meminta maaf yang sebesar besar nya" guru konseling berkata dengan sangat pelan hingga hampir tidak terdengar.
"memang nya kenapa dengan putri saya bu?"  balas ibu dengan nada panik, "anak ibu harus di istirahat kan di rumah, kami tidak bisa lagi membimbing belajar karna ananda hanida sedang positif mengandung" sahut guruku dengan mimik muka bersalah.
.................................................

.................................................

"hanida, jaga diri mu baik baik nak , buatlah bangga ayah mu yang sedang bekerja keras untuk biaya sekolah mu! beliau akan pulang beberapa bulan lagi setelah kau lulus, ayah mu pasti akan sangat bangga pada mu" ku bayangkan kembali kata kata ibu beberapa minggu yang lalu, namun itu hanya kenangan, karna aku tidak bisa membanggakan beliau lagi, ini semua salah ku, tidak bisa menjaga kehormatan sebagai seorang wanita apa lagi jika harus mengemban amanat berat untuk membuat ayah dan ibu ku bangga, aku hanya bisa menghancurkan perasaan mereka dan membuat mereka malu.
..............................................

..............................................

"hanida, dari mana saja kau jam segini baru pulang, kenapa kau harus pulang, pergi kau sekarang dari rumah ini, aku tidak punya anak seperti mu!!! kau hanya bisa membuat malu keluarga" bentak ibu pada ku, "hanida salah apa bu? hanida buat malu apa? kenapa ibu bicara seperti itu?"sahut ku dengan perasaan bingung, cemas, dan takut dengan kemarahan ibu, beliau tidak pernah semarah ini pada ku.
"ibu salah apa pada mu nak, ibu hanya ingin kau menjadi anak kebanggaan kami" ibu berkata sambil terus menangis dan bersimpuh di hadapan ku, aku tak kuasa melihat nya " maaf kan hanida bu, apa ibu sudah tahu bahwa hanida sedang mengadung, hanida tidak menginginkan nya bu, ini iniii semua khilaf bu, hanida khilaf, sungguh!!", ibu mengabaikan semua penjelasan ku, ibu malah berlari keluar, ingin rasa nya mengejar ibu tapi seperti nya ibu sangat terpukul bahkan aku pun begitu terpukul dengan apa yang terjadi, ibu sudah tahu bahwa aku telah di keluarkan dari sekolah.

............................................

...........................................

"anak pembawa sial,kau merusak seluruh hidup ku, kau menghancurkan masa depan ku, aghhh aku membenci mu!!!" teriakku sambil terus memukuli bayi yang ada dalam perutku, entah bayi atau ini hanya segumpal daging yang membawa sial, aku tidak mengerti, akku bingung, harus dengan siapa aku merawat daging ini, siapa yanng akan menjadi ayah nya, "yaaa ayah nya, aku harus menghubungi indra", aiiissshhh kenapa nomor nya tidak aktif, apakah aku harus kerumah nya? tapi aku tidak tahu alamat nya, bodoh nya aku tidak mengetahui apa apa tentang nya dan sekarang aku harus, aku harus apa? dan bagaimana?
.............................................

............................................

aku berusaha membunuh bayi ini, ku beranikan diri untuk menenggak cairan pelicin pakaian, mungkin ahh aku merasa sangat pusing, jantungku seperti akan meledak, isi perut ku seperti akan keluar dan mata ku ohh......
aku masih ingat betul kejadian bodoh itu, dan kini aku telah kehilangan segumpal daging itu, tak lupa seluruh masa depan ku dan kebanggaan ayah ibu tehadap ku, tapii ayah, kenapa beliau masih bersikap baik kepada ku, aku sungguh merasa bersalah kepada beliau, aku tidak patuh kepada keinginan beliau, aku tidak patuh kepada ibu,mereka bukan orang yang pantas untuk memiliki anak durhaka seperti ku dan aku harus pergi dari mereka.

_Sekian.


*Apa yang diinginkan orang tua, ketika itu tidak menyalahi aturan agama, ikuti lah kehendak nya, maka itu pasti demi kebahagian kita kelak. Semoga kita termasuk kedalam golongan anak anak yang berbakti kepada kedua orang tua. Amin ^_^
*maaf ya akhiran nya kurang nyambung, setiap bikin postingan pasti selalu bingung bikin tamat nya..heuh ;(
* have fun for reading.

Wassalamu'alaikum.

Selasa, 19 Agustus 2014

Cinta Salah Arah II



Assalamu’alaikum..

Ini sesi kedua nya. Bingung juga mau di buat tamat di sesi dua atau harus bikin lanjutan nya di sesi ketiga..huffe

Selamat membaca ^_^

Semenjak menerima sms dari Mr.Andra rasa nya aku malah merasa canggung saat bertemu dengan nya,jangan kan bertemu langsung dengan nya, hanya membayangkan wajah nya saja aku sudah merasa ingin buang air kecil dan tertawa sendirian, apakah ini yang dinamakan jatuh cinta, tapi apa hubungan nya jatuh cinta dengan rasa ingin buang air kecil dan tertawa sendirian, ahh sudahlah tidak penting memikirkan hal bodoh seperti itu.

“dinda!! Apa yang di maksud dengan hukum ekonomi cateris paribus?” waduh itu suara bu indah,dia guru yang paling killer di antara tiga sekawan guru killer lain nya, “ohh iya,itu anu bu kardus ya,kardus adalah suatu kotak yang terbuat dari…………………”, “HAHAHAHAHA, ngigau kali ya si dinda” terdengar suara sorak sorak melecehkan dari teman teman,entah mereka teman atau musuh dalam selimut di saat seperti ini,aku juga tidak mengerti dan “apa yang sedang kamu pikirkan dinda?!, keluar saja dari kelas ini jika tidak mau mengikuti pelajaran ibu”,hah lagi lagi beliau sudah berbicara sebelum aku sempat membela diri “tidak ada, bu” jawab ku dengan mimik muka sok bersalah.
………………………………………

………………………………………

Ini pertemuan ku yang kesekian kali nya dengan Mr.Andra dan  ada yang berbeda dari biasa nya, dia lebih sering memperhatikan wajah ku ketika mengajar dan seperti nya terlihat gugup namun itu mungkin hanya sekedar perasaan ku saja karna tidak mungkin orang seperti nya, seorang pria dewasa yang mapan dan tentu nya tampan jatuh cinta kepada ku yang hanya seorang gadis pelajar SMU dan seorang murid nya sendiri.
………………………………….....

…………………………………….
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 “hallo miss..bisakah saya mengantar mu pulang hari ini?! Wow itu suara Mr.Andra dan ternyata benar, dia sudah berdiri tepat di belakang ku “kenapa bisa kebetulan begini,ibu tidak bisa menjemput dan dia ingin mengantar ku?” aku terus bertanya Tanya dalam hati sambil terpaku melihat kerlingan mata nya itu dan “hallo Mr.Andra, tapi saya…..”, “sudah ayo,nggak usah merasa canggung begitu dinda, kebetulan aku juga ingin mampir kerumah teman kok” sahut Mr.Andra memotong kalimat ku.
Hmm baiklah ini juga kesempatan bagus untuk ku,sambil menyelam minum es kelapa..hehe

“ayo lekas naik din!” ucap Mr.Andra sambil tersenyum kepada ku. “ehh emhh iya Mister” jawab ku setengah gugup.
“gak usah panggail Mister lah, gak asik kan din jadi nya..panggil aja andra” sahut Mr.Andra.
“ehh iya Mister emh eh anu Andra” balas ku.

Langsung saja ya, singkat cerita semenjak itu aku dan andra malah bukan hanya berhubungan layak nya guru kepada murid nya atau sekedar teman biasa, kami sering pergi berdua untuk sekedar makan malam atau menikmati sunset bersama.
…………………………………..

…………………………………..

Hari ini Andra mengajak ku untuk ku keluar makan malam,aku sungguh senang tapi bagaimana aku bisa pergi dengan nya, pasti ibu tidak akan mengijinkan dan pasti “ini penting Dinda, aku ingin bicara serius dengan mu” tiba tiba Andra meng-sms ku seperti itu, kelihatan nya penting sekali “baiklah, tapi aku bingung Ndra, bagaimana aku akan ijin pada ibu?!” balas ku segera dan tak kalah cepat Andra membalas sms ku “aku yang akan ijin,tunggu aku jam 7 tepat!”.
Sudah tidak ada waktu, aku harus segera bersiap siap, siapa tahu dia akan menyatakan sesuatu seperti yang aku inginkan. Atau dia akan langsung hehe aku terus membayangkan yang tidak tidak.
…………………………………………

…………………………………………

Gaun pink selutut hadiah ulang tahun ku tahun lalu, tas kecil hijau daun dari omma dan jepit rambut pink tua keberuntungan ku, aku akan pergi dengan dandanan seperti itu nanti, tidak lupa juga menyisir rambut ikal ku serapi mungkin agar terlihat semakin anggun, tapi apakah ini tidak berlebihan, iya jika memang dia ingin menyatakan ‘itu’ kepada ku? Jika dia malah mengajak ku ke alun alun kota bagaimana? Bagaimana dengan high heels ku maksud ku? Hehe pasti saking runcing nya haigh heels ku ini malah akan menancap di tanah, sungguh tidak bisa membayangkan jika hal memalukan itu akan menimpa ku.

*langkah pertama berjalan mulus,ibu sudah mengijinkan anak gadis nya ini untuk melakukan kencan pertama nya dan langkah kedua adalah yang belum pasti,karna aku sama sekali tak tahu bagaimana harus bersikap saat kencan pertama,tapi belum sempat memikirkan hal itu kami sudah tiba di sebuah restaurant, cukup megah sih menurut ku karna memang aku tak pernah makan atau sekedar mampir di restaurant seperti ini, di sepanjang perjalan kami tak banyak bicara bahkan bisa di bilang tidak berbicara sedikitpun, padahal biasa nya dial ah yang banyak bicara, mungkin dia gugup karna akan menyatakan ‘itu’ kepada ku.

*”silahkan duduk Din” kalimat pertama meluncur dari bibir nya, “iya Ndra, makasih” ku jawab singkat karna aku sedang memperhatikan orang yang duduk tepat di hadapan ku,kenapa jika Andra ingin menyatakan ‘itu’ tapi dia malah mengajak orang lain,siapa orang itu,seorang pria yang memakai banyak cincin di tangan nya,sekilas di lihat malah tidak seperti cincin namun terlihat seperti karet sil pada tabung gas yang di paksa masuk di jemari nya, di tambah lagi gelang karet berwarna hitam di tangan kanan dan kiri nya, aku pikir dia sengaja membeli selusin agar jika jatuh dia bisa dengan cepat mengganti nya dengan gelang karet yang baru karna gelang nya terlihat longgar di tangan nya yang kurus.

Aku perhatikan juga  wajah nya,dia tampan sekali, bahkan lebih tampan dari Andra, mungkin yang membuat nya tampan karna kalung rantai di leher nya,itu seperti anjing bulldog,sungguh membuat aku tidak kuasa menahan tawa melihat nya,

“kenapa tertawa sendiri Din, ayo pesan makanan nya,” tegur Andra mengagetkan ku.
“eh iya Ndra,aku pesen ini deh” jawab ku sambil menunjuk gambar nya,karna aku tidak mengerti membaca nama menu nya,kelihatan nya sih itu makanan ala eropa tapi sudah lah,bentuk nya seperti kari ayam,mungkin rasanya juga hampir miripkan.

“Dinda,perkenalkan ini adik ku,Nama nya Rio” kata Andra sedikit ragu. Oohh ternyata dia adik nya, lalu kenapa Andra memperkenalkan aku pada nya, apa maksud semua ini, “kenalin, aku Dinda!” sapa ku, “Rio” balas nya singkat dengan tatapan mata begitu tajam.

*tak banyak bicara di pertemuan kami kali ini, di saat kami tengah tengah makan Andra bilang “aku mempertemukan kalian karna aku harap kalian bisa saling kenal dan cocok satu sama lain”, aku dan Rio saling menatap begitu lama dan kami langsung bersamaan pula menatap Andra.

Tiba tiba muncul seorang wanita dengan dress warna merah menyala tidak berlengan,dia menggunakan baju seperti itu di malam hari,apakah tidak merasa dingin dan aneh nya lagi dengan santai dia duduk di sebelah Andra lalu mendaratkan sebuah ciuman di pipi kiri Andra,ahh apa ini, adegan orang dewasa, kenapa harus melakukan nya di depan ku? Apa maksud semua ini? Seketika tubuh ku seperti terhempas! Bayangkan saja kalian harus melihat adegan tanpa sensor seperti itu di depan mata kalian sendiri yang di lakukan oleh orang yang kalian cintai,entah cinta entah apalaaah, perasaan ku berubah seketika. Belum reda perasaan kesal ku, Andra menunjukkan sesuatu kepada ku, sebuah undangan berwarna merah menyala sama seperti gaun yang di kenakan wanita sial itu. Ada pita bewarna emas di samping kanan kiri nya dan yang lebih mengejutkan ada tulisan yang di cetak dengan ukuran mungkin 24 BOLD, dengan jelas aku bisa membaca nya “ ANDRA dan KIRANA”, undangan apalagi jika bukan undangan pernikahan.

Tanpa ba bi bu lagi aku segera pergi meninggalkan sekelompok orang orang aneh itu, tak lupa juga membawa undangan itu. Dan sebagai bonus untuk rasa sakit hati ini ku siramkan kuah kari ayam tadi ke pangkuan Andra, sudah seperti kesetanan, aku berlari keluar restaurant, aku menagis sejadi jadi nya, tak perduli orang mau menganggap ku apa, memang cukup berlebihan tapi itulah yang terjadi, cinta pertama yang teragis. Usia yang cukup labil untuk anak seusia ku sudah merasakan jatuh cinta.

Sesampai nya di rumah aku segera menghamburkan diriku di atas kasur kesayangan ku, aku putar kembali kejadian tadi, kenapa aku harus bertemu dengan Andra yang tak punya hati,dia sudah mempermainakan perasaan ku dengan terus memberikan kesenangan yang hanya fatamorgana, dan yang lebih parah nya dia malah memperkenalkan kan aku dengan adik nya yang seperti orang gila,mengenakan baju punk serba hitam seperti orang akan melayat,mengenakan cincin layak nya mbah dukun,gelang seperti para wanita, mau di sebut apa seorang laki laki yang berpenampilan 
 seperti itu, belum lagi celana yang sudah hampir mirip dengan lap, sobek dan tambalan disana sini.

Dan yang menyakitkan adalah wanita itu,memberi pewarna pada bibir nya yang tebal dengan warna merah menyala seperti vampire yang baru memangsa atau lebih tepat nya seperti seorang badut.

Apa arti nya hidup ku jika tanpa Andra,sungguh aku tidak bisa hidup tanpa nya. Apa yang harus aku lakukan untuk kehidupan ku selanjut nya, hati ku sudah terlanjur jatuh pada nya,tidak ada jalan lain kecuali mengakhiri kehidupan ini , rasa sakit yang sudah terlalu dalam hingga tidak ada lagi jalan  keluar untuk masalah ini. 

Jika memang harus berakhir dengan perpisahan biarkan aku yang akan datang pada nya untuk meninggalkan dia terlebih dulu di hari pernikahan nya, biarkan dia merasakan sesak nya kehilangan,
Biarkan aku yang pergi jika dia merasa bahgia.

*”perhatikan!! Kalian semua perhatikan aku, pantas kah orang seperti mereka hidup di dunia ini..!” ku ambil pisau untuk memotong kue pengantin mereka, ku tancap kan pisau itu pada kedua mata ku.
………………………………

……………………………..

Ku rasakan semua nya di sekitar ku menjadi gelap, terasa amat sunyi, apakah ini syurga, atau ini neraka. Jika ini neraka kenapa aku tidak merasakan panas, tapi jika ini syurga mengapa gelap sekali, di dunia macam apakah aku sekarang, atau jangan jangan aku sedang menjadi arwah gentayangan, aku menjadi kuntilanak? Genderuwo? Vampire? Atau malah Hulk?
……………………………

……………………………

Satu tahun sudah aku hidup dengan kebutaan ku ini, susah rasa nya, lebih baik aku melanjutkan hidup ku tanpa Andra, sungguh! Hidup tanpa mata hanya seperti hidup di dunia nyang kosong, ramai namun tak ada siapa siapa, sepi namun berisik.

Hanya karna aku tidak bisa melangkah kan cinta kearah yang benar,semua jadi berimbas kepada masa depan ku, cinta pada usia yang labil hanya akan menjadikan mu sasaran empuk kekalahan, jadikan lah cinta seusia mu menjadi hal seindah mungkin, indah dalam artian lingkup kehidupan mu yang sewajar nya.


_SEKIAN -_-

Gak seru ya guys akhir nya,soal nya aku bingung banget mau di bikin kayak gimana akhir nya, mau di tambah sesi ke-tiga nanti malah kepanjangan…heuh -_-

Semoga kalian bisa ambil kesimpulan dan amanat dari postingan aku kali ini ya! Intinya aku cuman mau bilang, jangan berlebihan saat mencintai sesuatu karna kalian juga akan merasakan sakit dan pedih yang berlebih di banding rasa cinta kalian saat kehilangan sesuatu itu,Okeyy!

Wassalamu’alaikum.

Senin, 18 Agustus 2014

Cinta Salah Arah I



Assalamu’alaikum…



Sebelum aku memposting karya ku selanjut nya, aku ingin meminta maaf kepada para pembaca karna masih banyak kekurangan dalam setiap posting ku,seperti alur cerita yang kurang baik atau malah tidak nyambung dan juga masih banyak kesalahan dalam pengetikan, mohon di maklumi karna memang aku ini pendatang baru dalam dunia blogger dan bisa di bilang aku ini masih penulis amatiran dengan kemampuan mengarang cerita yang dangkal sekali.



Aku ucapkan banyak terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan mengunjungi blog ku yang tidak terkenal sama sekali ini, dan aku ucapkan juga banyak terimakasih kepada silent reader yang sudah berkunjung meski kritik dan saran dari para pembaca sangat aku butuhkan untuk perbaikan perbaikan pada blog ku ini. (Jadi kayak pidato 17an kemarin ya guys hehehe…)



Hari ini aku akan posting cerita fiktif yang sedikit aku mix dengan kisah nyata ku ya,tapi mungkin  lebih dominan ke kisah nyata ku dan yang satu ini adalah kisah cinta lhoo..hehe



Selamat membaca…



“Dinda! Segeralah atur alarm mu besok jam 5 pagi agar kau tidak terlambat bangun,kau bilang kau harus upacara di S****** besok” lagi lagi ibu ku mengulang kalimat perintah nya itu, oke baiklah akan ku atur alarm handphone ku di hadapan nya agar beliau percaya bahwa besok aku akan bangun lebih cepat dari nya “iya bu,ini dinda sudah atur alarm nya kok”



“tidur mu seperti kerbau di suruh pasang alarm saja susah nya minta ampun”, terdengar lagi suara ibu,sepertinya beliau bisa mendengar isi hati ku, kenapa beliau tidak menjadi paranormal saja, dalam batin ku agar selalu sibuk menangani pasien pasien nya sehingga suara hati ku tak kan terdengar lagi oleh nya.

Apakah hanya aku yang memiliki ibu yang selalu tahu isi hati anak nya? Bagaimana dengan anak anak yang lain ya? Apakah mereka juga selalu merasa terintrograsi saat mereka di beri pertanyaan beruntut seperti sidang teroris hanya karna terlambat pulang sekolah atau hal hal kecil lain nya.



. . . . . . . . . .



. . . . . . . . . .



“KRIIINGGG KRIINGG PYAARR……” kenapa suara ibu berbeda dari biasa nya,Tanya ku dalam hati,huh ternyata itu suara alarm ku yang entah sudah berbunyi berapa kali karna jam sudah menunjuk kan pukul 05.15 dari jadwal alarm 05.00 dan aku haruuss……………



“Cepatlah bangun Dinda!! Alarm mu sudah berbunyi ratusan kali, dan sekarang sudah pukul 7”,ku dengar suara ibu seperti melodi gitar bass yang di suarakan tepat di samping telingaku, nyaring sekali.

“Apa??!! Yang benar saja bu ini sudah pukul tujuh?, lalu mengapa alarm ku baru berbunyi?” tanpa melihat jam dan tanpa menghiraukan keberadaan ibu,aku lekas ke kamar mandi dan di kamar mandi aku berfikir bahwa ini pasti seperti biasa nya ibu mebohongi ku dengan mengatakan ini sudah pukul tujuh padahal masih pukul enam kurang tapi entah ide dari mana ibu selalu saja berhasil membuat ku terkejut setiap kali membangun kan aku dengan membohongi ku seperti itu daaaaann ternyata benar ketika aku keluar dari kamar mandi dan kulihat jam dinding hello kitty ku baru menunjukkan pukul enam tepat “hah sial,lagi lagi ibu bangun lebih cepat dari ku dan kembali membangunkan ku dengan kebohogan itu”.



tiba tiba  “eehh ehh sudah pakai seragam mu dan cepat sarapan ya,ibu sudah menyiapkan sarapan mu”,

“baik bu,” sahut ku singkat.

Segera aku melihat apa yang ada di dalam mangkuk putih bergambar ayam yang mungkin dari jaman nenek moyang hingga jaman omma gaul sekarang ini gambar ayam di mangkuk itu tidak pernah di ganti dengan gambar anak itik atau anak tikus.

 Bukan kah benar begitu?  Di setiap mangkuk bewarna putih susu bisa aku pastikan gambar ayam jago tidak akan lepas dari nya! Huh.

Aku kira ibu membelikan ku sayur kacang atau apalah sayur sayur lain kesukaan ku biasanya dan ternyata,bisakah kalian menebak apa yang ibu ku belikan? LOMPONG!! Iya,lompong. Lompong itu adalah sebutan masyarakat di sekitar ku yang biasa kalian sebut keladi,nah lompong itu ya batangn nya keladi, sungguh aku tidak menegrti kenapa ada yang memasak tumbuhan itu,padahal biarpun di masak seenak mungkin, tetap saja batang lompong itu rasa nya ya biasa biasa saja.

Akhir nya sarapan dengan lompong pagi ini selesai juga.

“ayo ibuu,antar kan dinda ke lapangan sekarang” rengek kuk kepada ibu yang sedang menaburkan bubuk putih ke wajah nya,sekilas terlihat tepung namun ternyata itu adalah bedak tabur yang baru saja ibu beli, ohh sudah lupakan masalah tepung atau bubuk putih tadi. “iya dinda, ini ibu sudah siap, ayo berangkat” sahut ibu ku.



. . . . . . . . . . . .



. . . . . . . . . . . .



Ku cium tangan ibu “hati hati ya bu,assalamu’alaikum”,

“iya, sms ibu jika sudah selesai ya nak, wa’alaikumsallam”, ibu sudah memacu motor nya dan ohh sudah tidak terlihat lagi padahal aku lupa meminta uang saku pada ibu dan ini lah nasib nya aku tidak akan minum sampai acara 17an ini selesai.



. . . . . . . . . . . .



. . . . . . . . . . . .



Ini lah aktifitas yang paling aku benci atau bahkan bukan hanya aku yang membenci nya,tapi semua orang. Setelah upacara selesai aku harus menunggu ibu dan sambil menunggu aku melihat lihat keadaan sekitar dan aku melihat ooohh tidak seorang wanita dengan pakaian serba mini,dan wajah di lapisi bubuk putih dan yang lebih mengerikan dia sedang bermanja manjaan dengan seorang pria yang entah suami nya apa bukan dengan memasang mimik wajah sok imut apa malah minta di tabok.



Sebaik nya aku kembali saja ketempat semula dari pada harus melihat pemandangan seperti itu. Dan uppss tak sengaja aku menumpahkan es teh ku pada baju seorang pria dewasa tapi bisa di bilangn cukup muda dan tampan sih menurut ku, dan seperti di film film roman tiba tiba saja aku reflek untuk membersihkan kemeja biru nya dengan sapu tangan ku dan meminta maaf kepada nya.



. . . . . . . . . . . .



 . . . . . . . . . . . .



Akhir nya tiba juga aku di rumah tercinta tapi yang mebuat ku sedikit sebal adalah karna hari ini aku harus les dan kata tentor ku, akan ada orang lain  yang mengganti kan nya mengajar.

Tidak terasa  sudah pukul 14.00, aku harus bergegas berangkat les nih. Sebelum berangkat les aku memiliki kewajiban lain yaitu berdandan..hehe maklum kan wanita apalagi aku remaja jadi masih seneng seneng nya berdandan tapi tidak berdandan menor hanya minimalis saja agar wajah terlihat lebih segar.



Ohh tuhan,lagi lagi aku harus menunggu di ruang kelas ini sendirian karna memang aku les hanya sendiri, upps iya aku les bahasa inggris supaya aku bisa…….“hello..good afternoon” waahh suara nya terdengar asing dari balik pintu dan ternyata wajah nya yang tidak asing bagiku, dia itu orang yang baru saja tadi pagi aku tumpahkan es teh di kemeja biru nya,segera aku menyahut “hello,good afternoon,sir”

Sepertinya dia lupa wajah ku karna dia tidak merespon apa apa di banding hanya berbicara entah apalah aku juga tidak begitu faham apa yang dia bicarakan,apa mungkin karna aku terpaku pada wajah nya,ahh tidak.



Detik demi detik berlalu dan saat nya les ini berakhir tanpa kesan apa pun dari nyaa upps ada satu kesan sihh dia membukakan pintu untuk ku karna aku tidak bisa mebuka nya,tapi apakah hal kecil itu pantas di anggap berkesan? Bukan kah aku malah terlihat bodoh karna tidak bisa membuka pintu itu yang harus nya ku dorong kedepan malah ku tarik kebelakang. Tapi aku terus saja membayangkan hal itu hingga semalaman aku tidak bisa tidur dan …………….tik tikk tik tikk (suara jam dinding yang menghipnotis untuk tidur)





Segaaarr nya pagi ini,tidak sabar aku berangkat ke sekolah dan terdengar suara sms dari handphone ku “siapakah gerangan yang sms aku sepagi ini,padahal biasa nya tidak pernah ada sms dari siapa pun kecuali dari operator kartu sim ku yang benar benar perhatian untuk meng-sms ku setiap minggu nya” gumam ku dalam hati dan segera ku buka pesan itu tapi ohh aku tidak mengenal nomor nya dan dia mengirim pesan “good morning,jangan lupa berangkat les nati siang ya. Don’t be late..by@ Mr.Andra”



_ini belum selesai ya guys, ini masih sesi 1.. tunggu sesi ke-2 nya ya, hehehe_





Wassalamu'alaikum.