Assalamu’alaikum..
Ini sesi kedua nya. Bingung juga mau di buat tamat di sesi
dua atau harus bikin lanjutan nya di sesi ketiga..huffe
Selamat membaca ^_^
Semenjak menerima sms dari Mr.Andra rasa nya aku malah
merasa canggung saat bertemu dengan nya,jangan kan bertemu langsung dengan nya,
hanya membayangkan wajah nya saja aku sudah merasa ingin buang air kecil dan
tertawa sendirian, apakah ini yang dinamakan jatuh cinta, tapi apa hubungan nya
jatuh cinta dengan rasa ingin buang air kecil dan tertawa sendirian, ahh
sudahlah tidak penting memikirkan hal bodoh seperti itu.
“dinda!! Apa yang di maksud dengan hukum ekonomi cateris
paribus?” waduh itu suara bu indah,dia guru yang paling killer di antara tiga
sekawan guru killer lain nya, “ohh iya,itu anu bu kardus ya,kardus adalah suatu
kotak yang terbuat dari…………………”, “HAHAHAHAHA, ngigau kali ya si dinda”
terdengar suara sorak sorak melecehkan dari teman teman,entah mereka teman atau
musuh dalam selimut di saat seperti ini,aku juga tidak mengerti dan “apa yang
sedang kamu pikirkan dinda?!, keluar saja dari kelas ini jika tidak mau
mengikuti pelajaran ibu”,hah lagi lagi beliau sudah berbicara sebelum aku
sempat membela diri “tidak ada, bu” jawab ku dengan mimik muka sok bersalah.
………………………………………
………………………………………
Ini pertemuan ku yang kesekian kali nya dengan Mr.Andra
dan ada yang berbeda dari biasa nya, dia
lebih sering memperhatikan wajah ku ketika mengajar dan seperti nya terlihat
gugup namun itu mungkin hanya sekedar perasaan ku saja karna tidak mungkin
orang seperti nya, seorang pria dewasa yang mapan dan tentu nya tampan jatuh
cinta kepada ku yang hanya seorang gadis pelajar SMU dan seorang murid nya
sendiri.
………………………………….....
…………………………………….
“hallo
miss..bisakah saya mengantar mu pulang hari ini?! Wow itu suara Mr.Andra dan
ternyata benar, dia sudah berdiri tepat di belakang ku “kenapa bisa kebetulan
begini,ibu tidak bisa menjemput dan dia ingin mengantar ku?” aku terus bertanya
Tanya dalam hati sambil terpaku melihat kerlingan mata nya itu dan “hallo
Mr.Andra, tapi saya…..”, “sudah ayo,nggak usah merasa canggung begitu dinda,
kebetulan aku juga ingin mampir kerumah teman kok” sahut Mr.Andra memotong
kalimat ku.
Hmm baiklah ini juga kesempatan bagus untuk ku,sambil
menyelam minum es kelapa..hehe
“ayo lekas naik din!” ucap Mr.Andra sambil tersenyum kepada
ku. “ehh emhh iya Mister” jawab ku setengah gugup.
“gak usah panggail Mister lah, gak asik kan din jadi
nya..panggil aja andra” sahut Mr.Andra.
“ehh iya Mister emh eh anu Andra” balas ku.
Langsung saja ya, singkat cerita semenjak itu aku dan andra
malah bukan hanya berhubungan layak nya guru kepada murid nya atau sekedar
teman biasa, kami sering pergi berdua untuk sekedar makan malam atau menikmati
sunset bersama.
…………………………………..
…………………………………..
Hari ini Andra mengajak ku untuk ku keluar makan malam,aku
sungguh senang tapi bagaimana aku bisa pergi dengan nya, pasti ibu tidak akan
mengijinkan dan pasti “ini penting Dinda, aku ingin bicara serius dengan mu”
tiba tiba Andra meng-sms ku seperti itu, kelihatan nya penting sekali “baiklah,
tapi aku bingung Ndra, bagaimana aku akan ijin pada ibu?!” balas ku segera dan
tak kalah cepat Andra membalas sms ku “aku yang akan ijin,tunggu aku jam 7
tepat!”.
Sudah tidak ada waktu, aku harus segera bersiap siap, siapa
tahu dia akan menyatakan sesuatu seperti yang aku inginkan. Atau dia akan
langsung hehe aku terus membayangkan yang tidak tidak.
…………………………………………
…………………………………………
Gaun pink selutut hadiah ulang tahun ku tahun lalu, tas
kecil hijau daun dari omma dan jepit rambut pink tua keberuntungan ku, aku akan
pergi dengan dandanan seperti itu nanti, tidak lupa juga menyisir rambut ikal
ku serapi mungkin agar terlihat semakin anggun, tapi apakah ini tidak
berlebihan, iya jika memang dia ingin menyatakan ‘itu’ kepada ku? Jika dia
malah mengajak ku ke alun alun kota bagaimana? Bagaimana dengan high heels ku
maksud ku? Hehe pasti saking runcing nya haigh heels ku ini malah akan menancap
di tanah, sungguh tidak bisa membayangkan jika hal memalukan itu akan menimpa
ku.
*langkah pertama berjalan mulus,ibu sudah mengijinkan anak
gadis nya ini untuk melakukan kencan pertama nya dan langkah kedua adalah yang
belum pasti,karna aku sama sekali tak tahu bagaimana harus bersikap saat kencan
pertama,tapi belum sempat memikirkan hal itu kami sudah tiba di sebuah
restaurant, cukup megah sih menurut ku karna memang aku tak pernah makan atau
sekedar mampir di restaurant seperti ini, di sepanjang perjalan kami tak banyak
bicara bahkan bisa di bilang tidak berbicara sedikitpun, padahal biasa nya dial
ah yang banyak bicara, mungkin dia gugup karna akan menyatakan ‘itu’ kepada ku.
*”silahkan duduk Din” kalimat pertama meluncur dari bibir
nya, “iya Ndra, makasih” ku jawab singkat karna aku sedang memperhatikan orang
yang duduk tepat di hadapan ku,kenapa jika Andra ingin menyatakan ‘itu’ tapi
dia malah mengajak orang lain,siapa orang itu,seorang pria yang memakai banyak
cincin di tangan nya,sekilas di lihat malah tidak seperti cincin namun terlihat
seperti karet sil pada tabung gas yang di paksa masuk di jemari nya, di tambah
lagi gelang karet berwarna hitam di tangan kanan dan kiri nya, aku pikir dia
sengaja membeli selusin agar jika jatuh dia bisa dengan cepat mengganti nya
dengan gelang karet yang baru karna gelang nya terlihat longgar di tangan nya
yang kurus.
Aku perhatikan juga
wajah nya,dia tampan sekali, bahkan lebih tampan dari Andra, mungkin
yang membuat nya tampan karna kalung rantai di leher nya,itu seperti anjing
bulldog,sungguh membuat aku tidak kuasa menahan tawa melihat nya,
“kenapa tertawa sendiri Din, ayo pesan makanan nya,” tegur
Andra mengagetkan ku.
“eh iya Ndra,aku pesen ini deh” jawab ku sambil menunjuk
gambar nya,karna aku tidak mengerti membaca nama menu nya,kelihatan nya sih itu
makanan ala eropa tapi sudah lah,bentuk nya seperti kari ayam,mungkin rasanya
juga hampir miripkan.
“Dinda,perkenalkan ini adik ku,Nama nya Rio” kata Andra
sedikit ragu. Oohh ternyata dia adik nya, lalu kenapa Andra memperkenalkan aku
pada nya, apa maksud semua ini, “kenalin, aku Dinda!” sapa ku, “Rio” balas nya
singkat dengan tatapan mata begitu tajam.
*tak banyak bicara di pertemuan kami kali ini, di saat kami
tengah tengah makan Andra bilang “aku mempertemukan kalian karna aku harap
kalian bisa saling kenal dan cocok satu sama lain”, aku dan Rio saling menatap
begitu lama dan kami langsung bersamaan pula menatap Andra.
Tiba tiba muncul seorang wanita dengan dress warna merah
menyala tidak berlengan,dia menggunakan baju seperti itu di malam hari,apakah
tidak merasa dingin dan aneh nya lagi dengan santai dia duduk di sebelah Andra
lalu mendaratkan sebuah ciuman di pipi kiri Andra,ahh apa ini, adegan orang
dewasa, kenapa harus melakukan nya di depan ku? Apa maksud semua ini? Seketika
tubuh ku seperti terhempas! Bayangkan saja kalian harus melihat adegan tanpa
sensor seperti itu di depan mata kalian sendiri yang di lakukan oleh orang yang
kalian cintai,entah cinta entah apalaaah, perasaan ku berubah seketika. Belum
reda perasaan kesal ku, Andra menunjukkan sesuatu kepada ku, sebuah undangan
berwarna merah menyala sama seperti gaun yang di kenakan wanita sial itu. Ada
pita bewarna emas di samping kanan kiri nya dan yang lebih mengejutkan ada
tulisan yang di cetak dengan ukuran mungkin 24 BOLD, dengan jelas aku bisa
membaca nya “ ANDRA dan KIRANA”, undangan apalagi jika bukan undangan
pernikahan.
Tanpa ba bi bu lagi aku segera pergi meninggalkan sekelompok
orang orang aneh itu, tak lupa juga membawa undangan itu. Dan sebagai bonus
untuk rasa sakit hati ini ku siramkan kuah kari ayam tadi ke pangkuan Andra,
sudah seperti kesetanan, aku berlari keluar restaurant, aku menagis sejadi jadi
nya, tak perduli orang mau menganggap ku apa, memang cukup berlebihan tapi
itulah yang terjadi, cinta pertama yang teragis. Usia yang cukup labil untuk
anak seusia ku sudah merasakan jatuh cinta.
Sesampai nya di rumah aku segera menghamburkan diriku di
atas kasur kesayangan ku, aku putar kembali kejadian tadi, kenapa aku harus
bertemu dengan Andra yang tak punya hati,dia sudah mempermainakan perasaan ku
dengan terus memberikan kesenangan yang hanya fatamorgana, dan yang lebih parah
nya dia malah memperkenalkan kan aku dengan adik nya yang seperti orang
gila,mengenakan baju punk serba hitam seperti orang akan melayat,mengenakan
cincin layak nya mbah dukun,gelang seperti para wanita, mau di sebut apa
seorang laki laki yang berpenampilan
seperti itu, belum lagi celana yang sudah hampir
mirip dengan lap, sobek dan tambalan disana sini.
Dan yang menyakitkan adalah
wanita itu,memberi pewarna pada bibir nya yang tebal dengan warna merah menyala
seperti vampire yang baru memangsa atau lebih tepat nya seperti seorang badut.
Apa arti nya hidup ku jika tanpa Andra,sungguh aku tidak
bisa hidup tanpa nya. Apa yang harus aku lakukan untuk kehidupan ku selanjut
nya, hati ku sudah terlanjur jatuh pada nya,tidak ada jalan lain kecuali
mengakhiri kehidupan ini , rasa sakit yang sudah terlalu dalam hingga tidak ada
lagi jalan keluar untuk masalah ini.
Jika memang harus berakhir dengan perpisahan biarkan aku
yang akan datang pada nya untuk meninggalkan dia terlebih dulu di hari
pernikahan nya, biarkan dia merasakan sesak nya kehilangan,
Biarkan aku yang pergi jika dia merasa bahgia.
*”perhatikan!! Kalian semua perhatikan aku, pantas kah orang
seperti mereka hidup di dunia ini..!” ku ambil pisau untuk memotong kue
pengantin mereka, ku tancap kan pisau itu pada kedua mata ku.
………………………………
……………………………..
Ku rasakan semua nya di sekitar ku menjadi gelap, terasa
amat sunyi, apakah ini syurga, atau ini neraka. Jika ini neraka kenapa aku
tidak merasakan panas, tapi jika ini syurga mengapa gelap sekali, di dunia
macam apakah aku sekarang, atau jangan jangan aku sedang menjadi arwah
gentayangan, aku menjadi kuntilanak? Genderuwo? Vampire? Atau malah Hulk?
……………………………
……………………………
Satu tahun sudah aku hidup dengan kebutaan ku ini, susah
rasa nya, lebih baik aku melanjutkan hidup ku tanpa Andra, sungguh! Hidup tanpa
mata hanya seperti hidup di dunia nyang kosong, ramai namun tak ada siapa
siapa, sepi namun berisik.
Hanya karna aku tidak bisa melangkah kan cinta kearah yang
benar,semua jadi berimbas kepada masa depan ku, cinta pada usia yang labil
hanya akan menjadikan mu sasaran empuk kekalahan, jadikan lah cinta seusia mu
menjadi hal seindah mungkin, indah dalam artian lingkup kehidupan mu yang
sewajar nya.
_SEKIAN -_-
Gak seru ya guys akhir nya,soal nya aku bingung banget mau
di bikin kayak gimana akhir nya, mau di tambah sesi ke-tiga nanti malah
kepanjangan…heuh -_-
Semoga kalian bisa ambil kesimpulan dan amanat dari
postingan aku kali ini ya! Intinya aku cuman mau bilang, jangan berlebihan saat
mencintai sesuatu karna kalian juga akan merasakan sakit dan pedih yang
berlebih di banding rasa cinta kalian saat kehilangan sesuatu itu,Okeyy!
Wassalamu’alaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar