Selasa, 19 Agustus 2014

Cinta Salah Arah II



Assalamu’alaikum..

Ini sesi kedua nya. Bingung juga mau di buat tamat di sesi dua atau harus bikin lanjutan nya di sesi ketiga..huffe

Selamat membaca ^_^

Semenjak menerima sms dari Mr.Andra rasa nya aku malah merasa canggung saat bertemu dengan nya,jangan kan bertemu langsung dengan nya, hanya membayangkan wajah nya saja aku sudah merasa ingin buang air kecil dan tertawa sendirian, apakah ini yang dinamakan jatuh cinta, tapi apa hubungan nya jatuh cinta dengan rasa ingin buang air kecil dan tertawa sendirian, ahh sudahlah tidak penting memikirkan hal bodoh seperti itu.

“dinda!! Apa yang di maksud dengan hukum ekonomi cateris paribus?” waduh itu suara bu indah,dia guru yang paling killer di antara tiga sekawan guru killer lain nya, “ohh iya,itu anu bu kardus ya,kardus adalah suatu kotak yang terbuat dari…………………”, “HAHAHAHAHA, ngigau kali ya si dinda” terdengar suara sorak sorak melecehkan dari teman teman,entah mereka teman atau musuh dalam selimut di saat seperti ini,aku juga tidak mengerti dan “apa yang sedang kamu pikirkan dinda?!, keluar saja dari kelas ini jika tidak mau mengikuti pelajaran ibu”,hah lagi lagi beliau sudah berbicara sebelum aku sempat membela diri “tidak ada, bu” jawab ku dengan mimik muka sok bersalah.
………………………………………

………………………………………

Ini pertemuan ku yang kesekian kali nya dengan Mr.Andra dan  ada yang berbeda dari biasa nya, dia lebih sering memperhatikan wajah ku ketika mengajar dan seperti nya terlihat gugup namun itu mungkin hanya sekedar perasaan ku saja karna tidak mungkin orang seperti nya, seorang pria dewasa yang mapan dan tentu nya tampan jatuh cinta kepada ku yang hanya seorang gadis pelajar SMU dan seorang murid nya sendiri.
………………………………….....

…………………………………….
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 “hallo miss..bisakah saya mengantar mu pulang hari ini?! Wow itu suara Mr.Andra dan ternyata benar, dia sudah berdiri tepat di belakang ku “kenapa bisa kebetulan begini,ibu tidak bisa menjemput dan dia ingin mengantar ku?” aku terus bertanya Tanya dalam hati sambil terpaku melihat kerlingan mata nya itu dan “hallo Mr.Andra, tapi saya…..”, “sudah ayo,nggak usah merasa canggung begitu dinda, kebetulan aku juga ingin mampir kerumah teman kok” sahut Mr.Andra memotong kalimat ku.
Hmm baiklah ini juga kesempatan bagus untuk ku,sambil menyelam minum es kelapa..hehe

“ayo lekas naik din!” ucap Mr.Andra sambil tersenyum kepada ku. “ehh emhh iya Mister” jawab ku setengah gugup.
“gak usah panggail Mister lah, gak asik kan din jadi nya..panggil aja andra” sahut Mr.Andra.
“ehh iya Mister emh eh anu Andra” balas ku.

Langsung saja ya, singkat cerita semenjak itu aku dan andra malah bukan hanya berhubungan layak nya guru kepada murid nya atau sekedar teman biasa, kami sering pergi berdua untuk sekedar makan malam atau menikmati sunset bersama.
…………………………………..

…………………………………..

Hari ini Andra mengajak ku untuk ku keluar makan malam,aku sungguh senang tapi bagaimana aku bisa pergi dengan nya, pasti ibu tidak akan mengijinkan dan pasti “ini penting Dinda, aku ingin bicara serius dengan mu” tiba tiba Andra meng-sms ku seperti itu, kelihatan nya penting sekali “baiklah, tapi aku bingung Ndra, bagaimana aku akan ijin pada ibu?!” balas ku segera dan tak kalah cepat Andra membalas sms ku “aku yang akan ijin,tunggu aku jam 7 tepat!”.
Sudah tidak ada waktu, aku harus segera bersiap siap, siapa tahu dia akan menyatakan sesuatu seperti yang aku inginkan. Atau dia akan langsung hehe aku terus membayangkan yang tidak tidak.
…………………………………………

…………………………………………

Gaun pink selutut hadiah ulang tahun ku tahun lalu, tas kecil hijau daun dari omma dan jepit rambut pink tua keberuntungan ku, aku akan pergi dengan dandanan seperti itu nanti, tidak lupa juga menyisir rambut ikal ku serapi mungkin agar terlihat semakin anggun, tapi apakah ini tidak berlebihan, iya jika memang dia ingin menyatakan ‘itu’ kepada ku? Jika dia malah mengajak ku ke alun alun kota bagaimana? Bagaimana dengan high heels ku maksud ku? Hehe pasti saking runcing nya haigh heels ku ini malah akan menancap di tanah, sungguh tidak bisa membayangkan jika hal memalukan itu akan menimpa ku.

*langkah pertama berjalan mulus,ibu sudah mengijinkan anak gadis nya ini untuk melakukan kencan pertama nya dan langkah kedua adalah yang belum pasti,karna aku sama sekali tak tahu bagaimana harus bersikap saat kencan pertama,tapi belum sempat memikirkan hal itu kami sudah tiba di sebuah restaurant, cukup megah sih menurut ku karna memang aku tak pernah makan atau sekedar mampir di restaurant seperti ini, di sepanjang perjalan kami tak banyak bicara bahkan bisa di bilang tidak berbicara sedikitpun, padahal biasa nya dial ah yang banyak bicara, mungkin dia gugup karna akan menyatakan ‘itu’ kepada ku.

*”silahkan duduk Din” kalimat pertama meluncur dari bibir nya, “iya Ndra, makasih” ku jawab singkat karna aku sedang memperhatikan orang yang duduk tepat di hadapan ku,kenapa jika Andra ingin menyatakan ‘itu’ tapi dia malah mengajak orang lain,siapa orang itu,seorang pria yang memakai banyak cincin di tangan nya,sekilas di lihat malah tidak seperti cincin namun terlihat seperti karet sil pada tabung gas yang di paksa masuk di jemari nya, di tambah lagi gelang karet berwarna hitam di tangan kanan dan kiri nya, aku pikir dia sengaja membeli selusin agar jika jatuh dia bisa dengan cepat mengganti nya dengan gelang karet yang baru karna gelang nya terlihat longgar di tangan nya yang kurus.

Aku perhatikan juga  wajah nya,dia tampan sekali, bahkan lebih tampan dari Andra, mungkin yang membuat nya tampan karna kalung rantai di leher nya,itu seperti anjing bulldog,sungguh membuat aku tidak kuasa menahan tawa melihat nya,

“kenapa tertawa sendiri Din, ayo pesan makanan nya,” tegur Andra mengagetkan ku.
“eh iya Ndra,aku pesen ini deh” jawab ku sambil menunjuk gambar nya,karna aku tidak mengerti membaca nama menu nya,kelihatan nya sih itu makanan ala eropa tapi sudah lah,bentuk nya seperti kari ayam,mungkin rasanya juga hampir miripkan.

“Dinda,perkenalkan ini adik ku,Nama nya Rio” kata Andra sedikit ragu. Oohh ternyata dia adik nya, lalu kenapa Andra memperkenalkan aku pada nya, apa maksud semua ini, “kenalin, aku Dinda!” sapa ku, “Rio” balas nya singkat dengan tatapan mata begitu tajam.

*tak banyak bicara di pertemuan kami kali ini, di saat kami tengah tengah makan Andra bilang “aku mempertemukan kalian karna aku harap kalian bisa saling kenal dan cocok satu sama lain”, aku dan Rio saling menatap begitu lama dan kami langsung bersamaan pula menatap Andra.

Tiba tiba muncul seorang wanita dengan dress warna merah menyala tidak berlengan,dia menggunakan baju seperti itu di malam hari,apakah tidak merasa dingin dan aneh nya lagi dengan santai dia duduk di sebelah Andra lalu mendaratkan sebuah ciuman di pipi kiri Andra,ahh apa ini, adegan orang dewasa, kenapa harus melakukan nya di depan ku? Apa maksud semua ini? Seketika tubuh ku seperti terhempas! Bayangkan saja kalian harus melihat adegan tanpa sensor seperti itu di depan mata kalian sendiri yang di lakukan oleh orang yang kalian cintai,entah cinta entah apalaaah, perasaan ku berubah seketika. Belum reda perasaan kesal ku, Andra menunjukkan sesuatu kepada ku, sebuah undangan berwarna merah menyala sama seperti gaun yang di kenakan wanita sial itu. Ada pita bewarna emas di samping kanan kiri nya dan yang lebih mengejutkan ada tulisan yang di cetak dengan ukuran mungkin 24 BOLD, dengan jelas aku bisa membaca nya “ ANDRA dan KIRANA”, undangan apalagi jika bukan undangan pernikahan.

Tanpa ba bi bu lagi aku segera pergi meninggalkan sekelompok orang orang aneh itu, tak lupa juga membawa undangan itu. Dan sebagai bonus untuk rasa sakit hati ini ku siramkan kuah kari ayam tadi ke pangkuan Andra, sudah seperti kesetanan, aku berlari keluar restaurant, aku menagis sejadi jadi nya, tak perduli orang mau menganggap ku apa, memang cukup berlebihan tapi itulah yang terjadi, cinta pertama yang teragis. Usia yang cukup labil untuk anak seusia ku sudah merasakan jatuh cinta.

Sesampai nya di rumah aku segera menghamburkan diriku di atas kasur kesayangan ku, aku putar kembali kejadian tadi, kenapa aku harus bertemu dengan Andra yang tak punya hati,dia sudah mempermainakan perasaan ku dengan terus memberikan kesenangan yang hanya fatamorgana, dan yang lebih parah nya dia malah memperkenalkan kan aku dengan adik nya yang seperti orang gila,mengenakan baju punk serba hitam seperti orang akan melayat,mengenakan cincin layak nya mbah dukun,gelang seperti para wanita, mau di sebut apa seorang laki laki yang berpenampilan 
 seperti itu, belum lagi celana yang sudah hampir mirip dengan lap, sobek dan tambalan disana sini.

Dan yang menyakitkan adalah wanita itu,memberi pewarna pada bibir nya yang tebal dengan warna merah menyala seperti vampire yang baru memangsa atau lebih tepat nya seperti seorang badut.

Apa arti nya hidup ku jika tanpa Andra,sungguh aku tidak bisa hidup tanpa nya. Apa yang harus aku lakukan untuk kehidupan ku selanjut nya, hati ku sudah terlanjur jatuh pada nya,tidak ada jalan lain kecuali mengakhiri kehidupan ini , rasa sakit yang sudah terlalu dalam hingga tidak ada lagi jalan  keluar untuk masalah ini. 

Jika memang harus berakhir dengan perpisahan biarkan aku yang akan datang pada nya untuk meninggalkan dia terlebih dulu di hari pernikahan nya, biarkan dia merasakan sesak nya kehilangan,
Biarkan aku yang pergi jika dia merasa bahgia.

*”perhatikan!! Kalian semua perhatikan aku, pantas kah orang seperti mereka hidup di dunia ini..!” ku ambil pisau untuk memotong kue pengantin mereka, ku tancap kan pisau itu pada kedua mata ku.
………………………………

……………………………..

Ku rasakan semua nya di sekitar ku menjadi gelap, terasa amat sunyi, apakah ini syurga, atau ini neraka. Jika ini neraka kenapa aku tidak merasakan panas, tapi jika ini syurga mengapa gelap sekali, di dunia macam apakah aku sekarang, atau jangan jangan aku sedang menjadi arwah gentayangan, aku menjadi kuntilanak? Genderuwo? Vampire? Atau malah Hulk?
……………………………

……………………………

Satu tahun sudah aku hidup dengan kebutaan ku ini, susah rasa nya, lebih baik aku melanjutkan hidup ku tanpa Andra, sungguh! Hidup tanpa mata hanya seperti hidup di dunia nyang kosong, ramai namun tak ada siapa siapa, sepi namun berisik.

Hanya karna aku tidak bisa melangkah kan cinta kearah yang benar,semua jadi berimbas kepada masa depan ku, cinta pada usia yang labil hanya akan menjadikan mu sasaran empuk kekalahan, jadikan lah cinta seusia mu menjadi hal seindah mungkin, indah dalam artian lingkup kehidupan mu yang sewajar nya.


_SEKIAN -_-

Gak seru ya guys akhir nya,soal nya aku bingung banget mau di bikin kayak gimana akhir nya, mau di tambah sesi ke-tiga nanti malah kepanjangan…heuh -_-

Semoga kalian bisa ambil kesimpulan dan amanat dari postingan aku kali ini ya! Intinya aku cuman mau bilang, jangan berlebihan saat mencintai sesuatu karna kalian juga akan merasakan sakit dan pedih yang berlebih di banding rasa cinta kalian saat kehilangan sesuatu itu,Okeyy!

Wassalamu’alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar