Assalamu’alaikum..
Salam sejahterah buat para pembaca..
Senang sekali rasa nya bisa posting lagi setalah sekian abad
nggak bisa posting…hehe
Maklum lah udah sibuk dengan tugas tugas sekolah
yang semakin menumpuk tapi semakin gak di kerjain dan akhir nya “pusiiingggg”
sendiri.
Mumpung ada kesempatan nih guys, aku akan posting tentang
cinta (ehh cinta lagi cinta lagi) gak papa lah ya. Hehe maksa banget ni kesan
nya. :D
Have fun for Reading
_-_-_-_-_-_-
Matahari seperti membakar setiap kulit manusia manusia yang
ada disini, peluh mulai bercucuran, apalagi di seragam warna krem yang ku
kenakan,sungguh keringat benar benar membanjir. Seperti nya tidak hanya pada ku
tapi juga pada teman teman yang lain yang ada di ruangan ini, untunglah
sebentar lagi sudah masuk waktu pulang tinggal menunggu beberapa menit lagi
daaaaaann “teeettt teeetttt tteeeeeettt”. Terdengar sudah bel tanda pulang yang
di bunyikan oleh petugas receptionist di kantor guru, memang seperti itulah
bunyi nya, seperti suara bel yang sudah lama tidak di gunakan,atau mungkin bel
nya sedang flu sehingga suara nya tidak terdengar begitu jelas, bahkan kadang
kadang kelas ku yang terletak beberapa ratus meter dari sumber suara pun tak
kan mendengar suara bel itu,sehingga seringkali banyak jam pelajaran yang
‘kebablasan’ dan imbas nya guru selanjut nya yang mengajarlah yang akan
menggerutu,apalagi jika saat memasuki jam pelajaran Si Tetua sekolah ini, telat
5 menit pun maka 1 jam pelajaran harus terbuang karna dilalap habis untuk Si
Tetua itu mengomel. Ohh sudahlah cukup bercerita tentang Tetua itu.
Segera ku kenakan jaket kulit coklat muda kesayangan ku,
mengapa ku bilang kesayangan karna memang jaket itu dari Si Kesayangan,siapa
lagi si kesayangan? Ya siapa lagi jika bukan kekasih ku,hehe.
-
“teman teman aku duluan ya?!” sambil berlari dan bergegas
keluar kelas aku berteriak menyapa teman teman ku yang sedang
berdandan,memanglah itu kebiasaan teman teman ku,berdandan sebelum pulang.aku
juga tidak mengerti mengapa mereka melakukan semua itu padahal semua itu aku
rasa sia sia apalagi dicuaca panas seperti ini,yang ada mereka akan mengelap
keringat yang bercucuran dan tentu nya hanya akan menyisakan bedak yang luntur
di area hidung, ya sudahlah aku hanya bisa tertawa melihat aksi teman teman ku
sebelum pulang. “oohh yayayaaa duluan saja Nda” sahut teman teman ku seperti
acuh tak acuh,ya memang seperti nya aku sering di acuhkan,hehe
-
Ku pacu bebek besi ku agar melesat dengan cepat agar lekas
tiba di rumah untuk makan siang karna cacing cacing ku sudah konser. Dan aku juga ingin ohh sudah lah debu jalanan
yang sangat tebal, ada truk besar di depan ku dan juga samping kanan ku,semua
nya seperti berlomba lomba mengeluarkan polusi,sungguh membuat sangat sulit untuk
bernafas dan bagaimana aku bisa menyebrang jika seperti ini,ku arah kan motorku
untuk memotong jalan dan kulihat kekiri dan kekanan, tapi upps coba ku lihat
kekanan sekali lagi,ku coba memutar otak kebelakang untuk mengingat sesuatu dan
ohh coba kulihat untuk kedua kali nya hingga seperti nya aku benar benar
terpaku “TIIINN TIIINN” suara klakson truk mengagetkan ku,ternyata aku masih
berada ditengah jalan,dan orang itu langsung meyalip ku ku lihat sekilas mata
nya menatap tajam kearah ku yang masih berhenti di pinggir jalan untuk menenangkan
diri.
Tatap mata nya begitu tajam dibalik helm IN* hitam nya
dengan kaca bening itu,dia memacu motor nya cukup pelan,entah apa yang ada
dipikiran nya, aku juga tidak mengerti, tubuhnya berbalut jaket hitam mengkilat
dan celana pensil hitam. Dia terlihat tampan tapi memanglah dia orang yang
tampan, masih sama seperti beberapa tahun yang lalu saat aku duduk di bangku
SMP. mata nya memeliki medan magnet yang sangat kuat,dan ini kesekian kali nya
aku kembali terjebak dalam magnet nya.
Mata nya memang begitu indah, dihiasi dengan pupil hitam
bening dan memang mata nya seperti keturunan tamby. Ditambah lagi alis nya yang
tebal bak kemucing ayam hutan, sungguh menawan sekali mahluk ciptaan tuhan yang
satu ini.
Aku pacu motor ku cukup kencang untuk berada di depan nya dan
ku lempar tatapan rinduku pada nya, dan oh ternyata dia membalas tatapan
ku,entah itu tatapan macam apa. Setelah aku berada di depan nya kembali aku
memperlambat laju motor ku agar bisa mencuri pandang dari kaca spion. Baru
sebentar aku menatap nya dia kembali mengambil alih posisi di depan ku dan aku
pun tak mau ketinggalan ku pacu lebih cepat motor ku agar berada di depan
nya,entah apa yang ada di dalam otak ku,seperti nya dia memberi waktu kepada ku
untuk menatap nya lamat lamat karna dia begitu pelan memacu motor nya,aku yakin
pasti ia memutar kembali kenangan kenangan saat bersama ku.
Sampai di pertigaan
dia menyalip ku dan melempar kembali tatap kearah ku.ku sunggingkan sedikit
senyum sebagai tanda bahwa aku masih mengingat nya,dia pun begitu,
menyunggingkan sekilas senyum yang memperindah tampilan wajah nya, bibir nya
tipis merah seperti buah delima dan di tambah lagi hidung nya yang amat
mancung.sungguh menawan sekali bukan?.
-
“Assalamu’alaikum” ku ucapkan salam sebelum memasuki rumah.
“walaikumsallam,udah pulang Nda” balas ibu ku dari kamar. “udah bu” jawab ku
singkat karna masih terbayng baying dengan wajah nya. “yaudah ganti baju terus
makan ya nak” suruh ibu. “ya buuu,ini ninda juga lagi gantii kok” sahut ku
masing dengan wajah sumringah.
-
“Aldi” tiba tiba saja bibir ku bergumam pelan. Nama itu
terucap dari bibirku setelah sekian lama aku tidak menyebut nya.
Nama nya memutarku pada kenangan beberapa tahun lalu.
-
“ehh itu nama nya siapa sih Fit” aku menatap kearah seorang
lelaki dengan jas biru tua bersarung pink, “ohh itu nama nya mas Aldi,knp
Nda?...hayoooo..hehehehe? balas Fitri dengan nada mengejek, “kok aku gak pernah
lihat ya fit?” Tanya ku tanpa memperdulikan ejekan nya, “jelaslah Nda,dia kan
baru selesai SMA di purworejo,ya baru pulang kesini,kamu naksir ya sama mas
Aldi, ntar aku bilangin, dulu dia itu……..”, “Assalamu’alaikum” Mas aldi
mengucap salam kearah ku,apa? Hanya kearah ku? Haduh aku seperti membisu “ehh
iya wa’alaikumsalam emm mas” balas ku gugup karna aku baru saja membicarakan
nya, “ayo ambil wudhu dulu udah adzan” suruh nya sambil melempar senyum kearah
ku.
Aku hanya balas melempar senyum dengan memamerkan gigi gigi
kelinci ku..hihi tawa ku dalam hati.
“ehh dulu dia ituu kenapa Fit” Tanya ku penasaran. “cie
ellaaahhh, dulu dia itu juga ngajar rebana lo disini,dia juga orang nya ramah
kok,baik,pinter ngaji dan yang terpenting ya dia tu tampan..hehe kamu mau?”
jawab Fitri sembarang. “ehh kamu pikir pisang goreng ya ditawar tawarin gitu,ya
aku mau sihh..hehe” balas ku tertawa.
-
“Mas Aldiiiiii” teriak Fitri memanggil Aldi. “wah mau
ngapain ni anak” dalam hati ku sudah was was. “Mas kenalin ini NiNda” tiba tiba
saja Fitri berkata seperti itu, “Aldi” sambil menyodori ku tangan nya, “Ninda” balas
ku juga menyodorkan tangan, sentuhan pertama yang kami lakukan malam itu.
“Mas Aldi, aku minta nomor hp nya ya? Yang waktu itu udah
hilang,hehe” Fitri tiba tiba menyetus, kulihat tanpa menjawab dia menuliskan
nomor nya di sesobek kertas.
“ini Fit” dia memberikan nya kepada fitri sambil tersenyum
kearah ku, aku tidak mengerti apa arti senyuman nya,apa jangan jangan dia
tertarik pada ku, ahh sudahlah lagi pula aku hanya anak kecil.
-
Masih ku ingat saat saat pertama aku menyentuh tangan halus Aldi,kenangan
beberapa tahun silam,nah sejak saat itulah aku dan aldi mulai akrab, bahkan
kami tak sadar bahwa keakraban kami membuat kami saling jatuh cinta hingga pada
suatu senja di hari kamis dia mengajak ku bertemu tapi hanya berdua, ohh tidak
berdua saja, apa yang harus aku lakukan, ini pertama kali nya aku bertemu
dengan seorang pria hanya berdua.
Upps jarum jam sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Sebentar
lagi aku harus berangkat untuk bertemu dengan aldi, aku memilih atasan hijau
dengan rok coklat tua berenda. Aku mengenakan jilbab warna pink, memang
terlihat aneh penampilan ku saat itu, maklum lah aku masih kecil baru saja
lulus SMP.
-
Sesampai nya di tempat yang ia maksud aku hanya duduk
seorang diri, tak ada siapa pun, maklumlah baru jam 17:20. Aku hanya bermain
dengan renda pada rok ku, jantung seperti akan copot,peluh terus bercucuran,
aku memikirkan apa yang akan di katakan oleh aldi nanti dan baru saja aku
membatin seperti itu ku lihat di kejauhan seorang lelaki dengan baju koko
berwarna hitam dan sarung putih bermotif emas sama dengan bordir di baju koko
lengan pendek nya.
Sudah ku tebak siapa lelaki itu dan siapa lagi jika bukan
Aldi, jantungku berdetak semakin keras, dia mendekat dan terus mendekat hingga
dia tepat berada di depan ku. Seketika pula aku langsung berdiri dan menyambut
nya dengan senyum. Kami berdiri di atas suatu tempat. Kami menaiki tempat itu
bersama sama, dia menggandeng tangan ku cukup erat, seperti nya dia juga grogi
sama seperti ku karna tangan nya basah dengan keringat atau jangan jangan bukan
karna grogi tapi karna penyakit paru paru basah,haduh malah aneh aneh saja
pikiran ku.
-
Kami terdiam cukup lama melihat matahari terbenam,tanpa
sepatah kata pun, kami hanya berdua di bawah sinaran matahari senja yang
semakin redup. Dia menoleh kearah ku, ku lihat mata nya menatap sayu, ku balas
tatapan nya dengan senyuman, dia juga tersenyum padaku, senyuman singkat penuh
kesan, kami berpandangan cukup lama, waktu seperti terhenti,binar mata nya
menunjukkan kesejukan, kami berpandangan dengan tangan yang masih saling
menggenggam sedari tadi.
Entah apa yang terjadi wajah kami saling mendekat dan
semakin dekat,bibir kami pun “allahu akbar allaaaahhhu akbar…………….” Adzan
mengaggetkan kami berdua, kami tertawa bersama melihat apa yang hampir terjadi
tadi. Dia mengajak ku turun untuk shalat magrib terlebih dahulu. Lalu setelah
shalat ada yang ingin ia bicarakan pada ku.
-
“aku sudah menunggu mu sedari tadi Nda” ucap nya menyambutku
yang baru saja tiba di tempat kami tadi, “maaf mas sudah membuat mu menunggu”
balas ku meminta maaf.
Kami berdiri di pinggir batas pagar,kami sangat dekat saat
itu, tak ada cahaya lain malam itu selain sinar rembulan dan di temani dengan
suara rintik rintik hujan yang jatuh ke bumi, sungguh romantis bukan menikmati
suasana seperti itu.
Tanpa melihat wajah ku dia berkata pelan hampir tak
terdengar “aku bukan orang yang romantis Nda tapi” dia menghentikan kalimat nya
dan menyentuh wajah ku, darahku serasa mengalir semakin cepat dan akan meledak
mungkin jika tempat itu terang wajah ku seperti orang menahan kentut di tempat
resmi,bersemu merah jambu.
Aku menyentuh tangan nya yang ada pada wajah ku,”tapi aku
ingin kamu bahagia dengan cara ku menyatakan cinta pada mu………” dia kambali
memotong kalimat nya dan “aku cinta kamu Nda” lanjut nya dengan nada pelan tapi
mantap, betapa bahagia nya aku malam itu ingin rasa nya aku berjingkrak tapi
aku tetap harus menahan diri. Aku hanya terdiam dan beberapa saat kemuadia aku
baru menjawab “Aku juga cinta kamu mas” ku jawab sambil menunduk malu kemudian
ia menyentuh pelan dagu ku lembut di arahkan nya menengadah kearah wajah nya,
ku tatap wajah itu lamat lamat, aku terpejam untuk pertama kalinya seorang pria
lain mengecup lembut kening ku dan ku
rasakan bibirnya mencium kelopak mata ku yang terpejam.bibir nya seketika
menyentuh bibirku, bibir kami berpagutan cukup lama.
Ku peluk ia sangat erat malam itu. Aldi juga membalas
pelukan ku. Aku sangat nyaman berada larut dalam dekapan nya.
-
Tak ku sangka kami bisa sedekat itu sebelum nya, setelah
kajadian itu hubungan kami sangat dekat, itu terjadi sekitar satu minggu
sebelum tahun baru,kami habiskan waktu satu minggu itu untuk bersenang senang
dan pada hari ketujuh setelah kejadian itu dia tiba tiba saja menghilang tanpa
kabar. Dan yang aku dengar dia kembali menjalin hubungan dengan mantan kekasih
nya, hati ku sangat hancur, cukup lama aku terpuruk dengan keadaan ini.
-
Kenangan itu masih terputar jelas di otak ku seperti film
layar lebar yang tayang perdana. Karna aku sadar seorang pria berbaju koko
hitam dengan motif emas itu telah mencuri hati ku.
Semburat tatapan rindu dari sepasang mata di masa lalu.
-
SEKIAN_
*Lupakan semua orang yang benar benar telah melupakan mu.
Karna mengingat nya hanya akan menggali luka yang telah lama. Ambil yang bisa
di jadikan pelajaran dan lupakan yang bisa menjatuhkan mu.
Jangan melakukan hal bodoh yang tidak pantas
di lakukan.