Minggu, 16 November 2014

Semburat Rindu Dari Sepasang Mata Di Masa Lalu



Assalamu’alaikum..
Salam sejahterah buat para pembaca..
Senang sekali rasa nya bisa posting lagi setalah sekian abad nggak bisa posting…hehe
Maklum lah udah sibuk dengan tugas tugas sekolah yang semakin menumpuk tapi semakin gak di kerjain dan akhir nya “pusiiingggg” sendiri.
Mumpung ada kesempatan nih guys, aku akan posting tentang cinta (ehh cinta lagi cinta lagi) gak papa lah ya. Hehe maksa banget ni kesan nya. :D

Have fun for Reading
_-_-_-_-_-_-

Matahari seperti membakar setiap kulit manusia manusia yang ada disini, peluh mulai bercucuran, apalagi di seragam warna krem yang ku kenakan,sungguh keringat benar benar membanjir. Seperti nya tidak hanya pada ku tapi juga pada teman teman yang lain yang ada di ruangan ini, untunglah sebentar lagi sudah masuk waktu pulang tinggal menunggu beberapa menit lagi daaaaaann “teeettt teeetttt tteeeeeettt”. Terdengar sudah bel tanda pulang yang di bunyikan oleh petugas receptionist di kantor guru, memang seperti itulah bunyi nya, seperti suara bel yang sudah lama tidak di gunakan,atau mungkin bel nya sedang flu sehingga suara nya tidak terdengar begitu jelas, bahkan kadang kadang kelas ku yang terletak beberapa ratus meter dari sumber suara pun tak kan mendengar suara bel itu,sehingga seringkali banyak jam pelajaran yang ‘kebablasan’ dan imbas nya guru selanjut nya yang mengajarlah yang akan menggerutu,apalagi jika saat memasuki jam pelajaran Si Tetua sekolah ini, telat 5 menit pun maka 1 jam pelajaran harus terbuang karna dilalap habis untuk Si Tetua itu mengomel. Ohh sudahlah cukup bercerita tentang Tetua itu. 

Segera ku kenakan jaket kulit coklat muda kesayangan ku, mengapa ku bilang kesayangan karna memang jaket itu dari Si Kesayangan,siapa lagi si kesayangan? Ya siapa lagi jika bukan kekasih ku,hehe.

-

“teman teman aku duluan ya?!” sambil berlari dan bergegas keluar kelas aku berteriak menyapa teman teman ku yang sedang berdandan,memanglah itu kebiasaan teman teman ku,berdandan sebelum pulang.aku juga tidak mengerti mengapa mereka melakukan semua itu padahal semua itu aku rasa sia sia apalagi dicuaca panas seperti ini,yang ada mereka akan mengelap keringat yang bercucuran dan tentu nya hanya akan menyisakan bedak yang luntur di area hidung, ya sudahlah aku hanya bisa tertawa melihat aksi teman teman ku sebelum pulang. “oohh yayayaaa duluan saja Nda” sahut teman teman ku seperti acuh tak acuh,ya memang seperti nya aku sering di acuhkan,hehe

-

Ku pacu bebek besi ku agar melesat dengan cepat agar lekas tiba di rumah untuk makan siang karna cacing cacing ku sudah konser.  Dan aku juga ingin ohh sudah lah debu jalanan yang sangat tebal, ada truk besar di depan ku dan juga samping kanan ku,semua nya seperti berlomba lomba mengeluarkan polusi,sungguh membuat sangat sulit untuk bernafas dan bagaimana aku bisa menyebrang jika seperti ini,ku arah kan motorku untuk memotong jalan dan kulihat kekiri dan kekanan, tapi upps coba ku lihat kekanan sekali lagi,ku coba memutar otak kebelakang untuk mengingat sesuatu dan ohh coba kulihat untuk kedua kali nya hingga seperti nya aku benar benar terpaku “TIIINN TIIINN” suara klakson truk mengagetkan ku,ternyata aku masih berada ditengah jalan,dan orang itu langsung meyalip ku ku lihat sekilas mata nya menatap tajam kearah ku yang masih berhenti di pinggir jalan untuk menenangkan diri.

Tatap mata nya begitu tajam dibalik helm IN* hitam nya dengan kaca bening itu,dia memacu motor nya cukup pelan,entah apa yang ada dipikiran nya, aku juga tidak mengerti, tubuhnya berbalut jaket hitam mengkilat dan celana pensil hitam. Dia terlihat tampan tapi memanglah dia orang yang tampan, masih sama seperti beberapa tahun yang lalu saat aku duduk di bangku SMP. mata nya memeliki medan magnet yang sangat kuat,dan ini kesekian kali nya aku kembali terjebak dalam magnet nya.
Mata nya memang begitu indah, dihiasi dengan pupil hitam bening dan memang mata nya seperti keturunan tamby. Ditambah lagi alis nya yang tebal bak kemucing ayam hutan, sungguh menawan sekali mahluk ciptaan tuhan yang satu ini.

Aku pacu motor ku cukup kencang untuk berada di depan nya dan ku lempar tatapan rinduku pada nya, dan oh ternyata dia membalas tatapan ku,entah itu tatapan macam apa. Setelah aku berada di depan nya kembali aku memperlambat laju motor ku agar bisa mencuri pandang dari kaca spion. Baru sebentar aku menatap nya dia kembali mengambil alih posisi di depan ku dan aku pun tak mau ketinggalan ku pacu lebih cepat motor ku agar berada di depan nya,entah apa yang ada di dalam otak ku,seperti nya dia memberi waktu kepada ku untuk menatap nya lamat lamat karna dia begitu pelan memacu motor nya,aku yakin pasti ia memutar kembali kenangan kenangan saat bersama ku. 

Sampai di pertigaan dia menyalip ku dan melempar kembali tatap kearah ku.ku sunggingkan sedikit senyum sebagai tanda bahwa aku masih mengingat nya,dia pun begitu, menyunggingkan sekilas senyum yang memperindah tampilan wajah nya, bibir nya tipis merah seperti buah delima dan di tambah lagi hidung nya yang amat mancung.sungguh menawan sekali bukan?.

-

Assalamu’alaikum” ku ucapkan salam sebelum memasuki rumah. “walaikumsallam,udah pulang Nda” balas ibu ku dari kamar. “udah bu” jawab ku singkat karna masih terbayng baying dengan wajah nya. “yaudah ganti baju terus makan ya nak” suruh ibu. “ya buuu,ini ninda juga lagi gantii kok” sahut ku masing dengan wajah sumringah.

-

“Aldi” tiba tiba saja bibir ku bergumam pelan. Nama itu terucap dari bibirku setelah sekian lama aku tidak menyebut nya.
Nama nya memutarku pada kenangan beberapa tahun lalu.

-

ehh itu nama nya siapa sih Fit” aku menatap kearah seorang lelaki dengan jas biru tua bersarung pink, “ohh itu nama nya mas Aldi,knp Nda?...hayoooo..hehehehe? balas Fitri dengan nada mengejek, “kok aku gak pernah lihat ya fit?” Tanya ku tanpa memperdulikan ejekan nya, “jelaslah Nda,dia kan baru selesai SMA di purworejo,ya baru pulang kesini,kamu naksir ya sama mas Aldi, ntar aku bilangin, dulu dia itu……..”, “Assalamu’alaikum” Mas aldi mengucap salam kearah ku,apa? Hanya kearah ku? Haduh aku seperti membisu “ehh iya wa’alaikumsalam emm mas” balas ku gugup karna aku baru saja membicarakan nya, “ayo ambil wudhu dulu udah adzan” suruh nya sambil melempar senyum kearah ku.
Aku hanya balas melempar senyum dengan memamerkan gigi gigi kelinci ku..hihi tawa ku dalam hati.

“ehh dulu dia ituu kenapa Fit” Tanya ku penasaran. “cie ellaaahhh, dulu dia itu juga ngajar rebana lo disini,dia juga orang nya ramah kok,baik,pinter ngaji dan yang terpenting ya dia tu tampan..hehe kamu mau?” jawab Fitri sembarang. “ehh kamu pikir pisang goreng ya ditawar tawarin gitu,ya aku mau sihh..hehe” balas ku tertawa. 

-

“Mas Aldiiiiii” teriak Fitri memanggil Aldi. “wah mau ngapain ni anak” dalam hati ku sudah was was. “Mas kenalin ini NiNda” tiba tiba saja Fitri berkata seperti itu, “Aldi” sambil menyodori ku tangan nya, “Ninda” balas ku juga menyodorkan tangan, sentuhan pertama yang kami lakukan malam itu.

“Mas Aldi, aku minta nomor hp nya ya? Yang waktu itu udah hilang,hehe” Fitri tiba tiba menyetus, kulihat tanpa menjawab dia menuliskan nomor nya di sesobek kertas.
“ini Fit” dia memberikan nya kepada fitri sambil tersenyum kearah ku, aku tidak mengerti apa arti senyuman nya,apa jangan jangan dia tertarik pada ku, ahh sudahlah lagi pula aku hanya anak kecil.

-

Masih ku ingat saat saat pertama aku menyentuh tangan halus Aldi,kenangan beberapa tahun silam,nah sejak saat itulah aku dan aldi mulai akrab, bahkan kami tak sadar bahwa keakraban kami membuat kami saling jatuh cinta hingga pada suatu senja di hari kamis dia mengajak ku bertemu tapi hanya berdua, ohh tidak berdua saja, apa yang harus aku lakukan, ini pertama kali nya aku bertemu dengan seorang pria hanya berdua.

Upps jarum jam sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Sebentar lagi aku harus berangkat untuk bertemu dengan aldi, aku memilih atasan hijau dengan rok coklat tua berenda. Aku mengenakan jilbab warna pink, memang terlihat aneh penampilan ku saat itu, maklum lah aku masih kecil baru saja lulus SMP.

-

Sesampai nya di tempat yang ia maksud aku hanya duduk seorang diri, tak ada siapa pun, maklumlah baru jam 17:20. Aku hanya bermain dengan renda pada rok ku, jantung seperti akan copot,peluh terus bercucuran, aku memikirkan apa yang akan di katakan oleh aldi nanti dan baru saja aku membatin seperti itu ku lihat di kejauhan seorang lelaki dengan baju koko berwarna hitam dan sarung putih bermotif emas sama dengan bordir di baju koko lengan pendek nya.

Sudah ku tebak siapa lelaki itu dan siapa lagi jika bukan Aldi, jantungku berdetak semakin keras, dia mendekat dan terus mendekat hingga dia tepat berada di depan ku. Seketika pula aku langsung berdiri dan menyambut nya dengan senyum. Kami berdiri di atas suatu tempat. Kami menaiki tempat itu bersama sama, dia menggandeng tangan ku cukup erat, seperti nya dia juga grogi sama seperti ku karna tangan nya basah dengan keringat atau jangan jangan bukan karna grogi tapi karna penyakit paru paru basah,haduh malah aneh aneh saja pikiran ku.

-

Kami terdiam cukup lama melihat matahari terbenam,tanpa sepatah kata pun, kami hanya berdua di bawah sinaran matahari senja yang semakin redup. Dia menoleh kearah ku, ku lihat mata nya menatap sayu, ku balas tatapan nya dengan senyuman, dia juga tersenyum padaku, senyuman singkat penuh kesan, kami berpandangan cukup lama, waktu seperti terhenti,binar mata nya menunjukkan kesejukan, kami berpandangan dengan tangan yang masih saling menggenggam sedari tadi.
Entah apa yang terjadi wajah kami saling mendekat dan semakin dekat,bibir kami pun “allahu akbar allaaaahhhu akbar…………….” Adzan mengaggetkan kami berdua, kami tertawa bersama melihat apa yang hampir terjadi tadi. Dia mengajak ku turun untuk shalat magrib terlebih dahulu. Lalu setelah shalat ada yang ingin ia bicarakan pada ku.

-

“aku sudah menunggu mu sedari tadi Nda” ucap nya menyambutku yang baru saja tiba di tempat kami tadi, “maaf mas sudah membuat mu menunggu” balas ku meminta maaf.

Kami berdiri di pinggir batas pagar,kami sangat dekat saat itu, tak ada cahaya lain malam itu selain sinar rembulan dan di temani dengan suara rintik rintik hujan yang jatuh ke bumi, sungguh romantis bukan menikmati suasana seperti itu.

Tanpa melihat wajah ku dia berkata pelan hampir tak terdengar “aku bukan orang yang romantis Nda tapi” dia menghentikan kalimat nya dan menyentuh wajah ku, darahku serasa mengalir semakin cepat dan akan meledak mungkin jika tempat itu terang wajah ku seperti orang menahan kentut di tempat resmi,bersemu merah jambu.

Aku menyentuh tangan nya yang ada pada wajah ku,”tapi aku ingin kamu bahagia dengan cara ku menyatakan cinta pada mu………” dia kambali memotong kalimat nya dan “aku cinta kamu Nda” lanjut nya dengan nada pelan tapi mantap, betapa bahagia nya aku malam itu ingin rasa nya aku berjingkrak tapi aku tetap harus menahan diri. Aku hanya terdiam dan beberapa saat kemuadia aku baru menjawab “Aku juga cinta kamu mas” ku jawab sambil menunduk malu kemudian ia menyentuh pelan dagu ku lembut di arahkan nya menengadah kearah wajah nya, ku tatap wajah itu lamat lamat, aku terpejam untuk pertama kalinya seorang pria lain mengecup lembut kening ku dan  ku rasakan bibirnya mencium kelopak mata ku yang terpejam.bibir nya seketika menyentuh bibirku, bibir kami berpagutan cukup lama.
Ku peluk ia sangat erat malam itu. Aldi juga membalas pelukan ku. Aku sangat nyaman berada larut dalam dekapan nya.

-

Tak ku sangka kami bisa sedekat itu sebelum nya, setelah kajadian itu hubungan kami sangat dekat, itu terjadi sekitar satu minggu sebelum tahun baru,kami habiskan waktu satu minggu itu untuk bersenang senang dan pada hari ketujuh setelah kejadian itu dia tiba tiba saja menghilang tanpa kabar. Dan yang aku dengar dia kembali menjalin hubungan dengan mantan kekasih nya, hati ku sangat hancur, cukup lama aku terpuruk dengan keadaan ini.

-

Kenangan itu masih terputar jelas di otak ku seperti film layar lebar yang tayang perdana. Karna aku sadar seorang pria berbaju koko hitam dengan motif emas itu telah mencuri hati ku.
Semburat tatapan rindu dari sepasang mata di masa lalu.

-

SEKIAN_

*Lupakan semua orang yang benar benar telah melupakan mu. Karna mengingat nya hanya akan menggali luka yang telah lama. Ambil yang bisa di jadikan pelajaran dan lupakan yang bisa menjatuhkan mu.     
Jangan melakukan hal bodoh yang tidak pantas di lakukan.