Senin, 08 Juni 2015

Sebuah dosa terindah dari sepotong hati milik orang lain

Assalamu'alaikum wr.wb

Salam sejahterah untuk para pembaca blog saya yang tercinta. Semoga selalu dalam lindungan tuhan yang maha kuasa. Dikesempatan kali ini lagi lagi saya akan membagikan kisah cinta untuk para pembaca karna saya pikir tidak habis habis nya memang banyak orang yang senang dengan kisah cinta.
Langsung saja guys :D

-
Sudah pukul 23:15 mata ku masih enggan untuk di pejamkan. Bayangan sosok itu masih saja datang di otak ku entah apa yang ia lakukan diotak ku seperti nya ingin memutar kenangan yang terjadi beberapa bulan lalu.

Nama nya yudha, pria dengan kulit sawo matang dan tubuh tinggi tegap. Mata nya yang tajam bisa membuat siapa pun terlena, bibir nya yang manis selalu menyunggingkan senyuman tipis yang indah dan lagi lagi melalui senyumnya itu siapa pun bisa di buat nya terlena. Pria yang cukup mapan karna dia usia nya yang sekitar 25tahun ia sudah bekerja di sebuah kantor pemerintahan dengan posisi yang bisa di bilang penting juga dengan gaji yang cukup besar.

Masih ku ingat betul seperti apa yudha,dia satu satu nya pria yang mengubah pandangan ku tentang cinta dan menunjukkan ku bagaimana asik nya bermain-main dengan perasaan dan hubungan. Terdengar kejam memang, tapi itulah kenyataan nya. Aku dan yudha menjalin hubungan hanya untuk bermain-main dan bersenang-senang, tak ada perasaan cinta di dalam nya.
Entah apa yang aku pikirkan hingga bisa menjalin hubungan seperti itu.

-

"Kamu mau minum apa sayang?" Tanya yudha dengan setengah berbisik di telinga ku. "Enggak. Aku gak haus kok sayang" jawab ku sembari tersenyum padanya.
"Kamu tunggu sebentar ya sayang" balas nya sambil berjalan menuju dapur. Baru kali ini aku di bawa masuk kerumah seorang pria,rumah yang cukup luas memang, yudha hanya tinggal sendiri dirumah seluas ini dan isi nya tetap tertata rapi karna terlihat dari lantai keramik nya yang berwarna kecoklatan dengan guratan motif bunga benar benar berkilau. Sungguh pria yang rajin, belum lagi ketika memasuki halaman depan rumah nya yang berisi banyak bunga dengan tatanan yang sangat indah. Tidak akan ada orang yang menyangka rumah ini di tinggali oleh seorang pria dan "sayang ini minumnya" suara yudha mengagetkan ku yang sedang melamunkan keindahan dan kerapian rumah ini. "eh iya sayang.terimakasih" jawab ku gugup.
"Kamu suka lagu apa sayang biar aku puterin buat kamu, sepi banget nih" tawar yudha kepada ku. "Terserah kamu aja sayang yang penting gak sepi..hehe" balas ku sekenanya.
Beberapa menit berlalu,yudha memutar tembang tembang kenangan dari nike ardi**.
Kami menghabiskan waktu dengan terus bercanda dan tertawa bersama, yudha duduk cukup dekat dengan ku. Dengan puas aku bisa menikmati senyum manis nya, entah apa yang di pikiran dia, dia menatap ku cukup lama, kami saling terdiam dan berhenti tertawa, tangan nya menggenggam erat jemari ku, aku benamkan wajahku ke dada nya yang bidang dan dapat ku hirup dalam dalam aroma tubuh nya yang harum, benar benar seperti menghipnotis ku. Dia memeluk ku erat, di sentuh nya lembut pipi dan dagu ku, kami berpandangan cukup lama mata kami saling memasuki dimensi yang berbeda menciptakan suasana yang begitu syahdu di temani temaram cahaya senja dari balik tiari jendela yang tepat berada di depan kami. Bibir nya menyentuh lembut bibir ku, aku hanya diam merasakan ada sesuatu yang berbeda mengalir dalam darah ku dan membuat tubuh ku gemetar, dia melumat bibir ku dengan sangat lembut dipadu sedikit hisapan hisapan kecil ahh entahlah model ciuman macam apa yang sedang ia praktik kan pada ku yang jelas aku sangat menikmati nya, terasa aneh memang karna ini adalah pengalaman pertama ku berciuman di usia ku yang ke 19th. Terbaca begitu konyol di usia yang sekarang itu merupakan ciuman pertama tapi ya begitulah kenyataan nya. Aku hanya diam menikmati ciuman yudha, ku rasakan lama kelmaan tangan nya merengkuh pinggang ku semakin erat. Hangat sentuhan nya lagi lagi membuat ku terlena, masih dengan keadaan pasrah aku menikmati ciuman ini dengan mata terpejam tanpa merespon apapun darinya karna memang aku tak tahu apa yang harus aku lakukan, insting ku seperti tak bekerja namun yasudahlah ini cukup jadi pelajaran untuk ciuman ku selanjut nya.

-

Benar benar masih terekam jelas pengalaman pertama ku itu. Dan masih banyak dosa terindah lain yang telah kami lakukan. Dia begitu banyak menyuntikkan pengalaman pengalaman dan dosa dosa terindah di hidup ku. Pengalaman yang bodoh memang namun itulah kenyataan nya,dari awal perjanjian hubungan kami, kami telah berjanji untuk tidak mengaitkan perasaan apapun dalam hubungan kami karna niat kami hanya untuk bersenang senang namun tak semudah itu, siapa yang bisa menahan dan menentukan perasaan??
Sebelum pertemuan terakhir kami pada pertengahan bulan april lalu aku di buat nya bertekuk lutut dan jatuh cinta, dia menatap ku sangat sayu dan dalam, kulihat tatapan kali ini berbeda dari tatapan sebelum nya, aku tak merasakan kebahagiaan hadir pada pandangan nya setelah 'permainan' kami. Yudha berkata pelan di hadapan ku nyaris tak ku dengar suara nya "aku tak bisa terus melanjutkan hubungan kita walau ini hanya sekedar senang senang, karna mulai sekarang aku harus menyiapkan segala keperluan untuk calon anak ku" seperti tersambar petir rasa nya mendengar pernyataan yudha,"calon anak? Berhenti? Persiapan? Apa apaan ini semua" gumam ku dalam hati yang sangat pedih namun aku tetap menunjukkan sesimpul senyum kepada nya karna aku tahu ini semua memang hanya permainan, wajar saja jika harus berakhir. "Aku sudah jatuh cinta kepada mu amella" ucap yudha dengan amat lirih di telinga ku, sangat ingin rasa nya ku balas pernyataan yudha namun bibir ku sudah tak sanggup berkata2, ku usap dengan lembut kedua pipi nya dan ku kecup lembut pula kedua bola mata nya yang terpejam.
Dia membalas lembut mengecup kening ku, ini kecupan paling dalam yang belum pernah ku rasakan selama bersama dia, cukup dari kecupan ini aku sudah mengetahui bagaimana perasaan nya kepada ku.

-

Semoa momen yang kami lakukan selama ini hanya bagian dari 'game' yang kami buat. Wajar jika sekarang permainan itu telah berakhir namun tidak dengan perasaan ini, perasaan ku kepada yudha, masih sama, aku masih terlena dengan prasaan cinta ku. Tapi apadaya ku ketika tahu bahwa dia adalah suami orang dan calon ayah untuk seorang malaikat kecil yang akan hadir di dunia. Hati ku tak sejahat itu untuk mengambil hak milik orang lain.

SEKIAN_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar