Rabu, 04 November 2015

Tentang Waktu



Assalamu’alikum.

Salam sejaterah untuk para pembaca blog saya yang tampan tampan dan cantik cantik..

Langsung saja ya guys! Happy reading

-     
                   
Entah ini sudah kali keberapa aku melirik tanggalan duduk di atas meja kamar ku,ah apakah waktu berputar semakin lambat sekarang? Pffftt aku hanya perlu menunggu hingga tanggal 8 oktober dan sekarang? Sekarang baru tanggal 1 oktober ohh masih perlu melewati beberapa hari untuk “cuiitt cuiitt cuitt......” 

ya ampun nada handphone ini benar benar mengagetkan ku,tapi tunggu dulu ini pasti pesan singkat dari kesayangan ku dan “udah pulang ngajar belum dek?” yups tepat sekali dugaan ku. 

“udah kok bang,ini lagi istirahat di kamar,abang sudah makan siang?” balas ku segera, “sudah dek,abang mau lanjut kegiatan siang dulu ya,nanti setelah magrib abang hubungi adek lagi ({})” belum sempat aku meletak kan handphone ternyata ada balasan dari pesan ku. 

“oh gitu,iya bang aku tunggu,semangat ya bang ({})” hanya itu yang bisa aku ketik kan untuk membalas pesan nya,ingin sekali mengadu kepada nya atas semua rasa rindu ini tapi ah sudah lah kondisi dan situasi nya tidak memungkin kan untuk mengeluh dan mengadu tentang rindu,dia harus fokus dengan kegiatan nya.

Kalian sudah bisa menebak apa profesinya?yups.. Dia seorang prajurit negara baret merah,nama nya Rahman bertugas di borneo,ingin tahu bagaimana aku bisa aku mengenal nya? Haha perkenalan kami berawal dari aplikasi jejaring sosial si lebah unyu.

dia menambahkan ku sebagai teman dan kami mulai chat tanggal 24 september 2015 dan tanggal 25 september 2015 tepat nya setelah waktu isya dia datang kerumah ku bersama seorang teman nya yang menurut ku memang bisa di bilang tergolong tampan dan memang Rahman tidak setampan teman nya itu yang entah siapa namanya aku tidak tahu,tidak bertanya dan tidak akan pernah bertanya kepada rahman tentang teman nya itu,aku takut dia tersinggung.

lalu bagaimana dengan penampilan rahman? Baiklah,dari segi wajah atau fisik memang dia tergolong bukan orang yang begitu tampan tapi juga bukan berarti tergolong jelek,yaaa SNI lah..hehe kulitnya sawo matang,tingganya sekitar 170cm badan nya gempal maklum saja postur bentukkan prajurit,dengan rambut hitam cepak ala tentara. Wajahnya? Hmm di hiasi mata yang indah jernih bak biji buah leci dan hidung nya tentu saja mancung,di hiasi bibir khas para penikmat rokok,ya begitulah bisa kalian bayangkan bukan bagaimana bibir nya?.

Tapi pada awal pertemuan aku tidak begitu mementingkan penampilan fisik nya tapi apa? Haha hidung ku langsung mencari aroma khas dari tubuh nya,yups aku bisa sangat illfeel dengan bau bauan badan yang busuk karna menurut ku percuma saja seorang pria berwajah tampan tapi tubuh nya mengeluarkan bau seperti tong sampah,tapi untung lah dia sangat wangi dan aku sepertinya hafal merk parfum apa yang ia semprotkan untuk bertemu aku malam ini,benar benar ohh aroma nya memikat ku.

 Kesan pertama yang bagus bukan? Kami duduk di teras rumahku,teman nya,rahman,dan aku.

 Kami duduk di kursi panjang sehingga membuat kami mengobrol dengan posisi menyerong kami mengobrol di luar lumayan lama mungkin sekitar 15 menit tapi karna aku tinggal di perumahan jadi banyak orang lalu lalang yang memperhatikan kami entah apa yang mereka pikirkan seorang wanita di temani dua pria.

akhirnya aku bawa mereka masuk ke ruang tamu namun terpaksa mereka harus duduk di lesehan karna aku dan ayahku baru saja pindah di rumah ini belum sempat mengisinya dengan prabotan. kami berbincang cukup lama sekitar satu jam tapi waktu terasa begitu cepat dia mesti segera kembali ke kompi karna harus apel malam begitu kata teman nya yang nampak gelisah sedari tadi mungkin dia juga merasa tidak enak dengan aku dan Rahman.

Sepanjang mengobrol dengan nya kami terus saling melempar senyum dan ku amati wajah nya dengan sesakma,entah apa yang aku fikirkan tapi aku biasa saja karna menemui teman sosial media ku di dunia nyata kerap kali aku lakukan.

 -

Setelah pertemuan itu kami menjadi semakin dekat tapi ternyata ia harus pindah tugas ke kompi lain yang jarak nya cukup jauh dari kompi sebelumnya dan tentu cukup jauh dari tempat tinggalku. 

Dan dari situ kami memutuskan untuk bertemu lagi setelah ia kembali aku pun akan setia menantinya entah di sebut apa hubungan kami sekarang tapi aku sungguh tidak perduli yang aku tahu dia punya perasaan lebih kepada ku begitu juga aku sebalik nya, jatuh cinta yang tidak di batasi dengan pertemuan dan cinta itu sendiri yang tidak akan di batasi oleh jarak.

-S E K I A N-

Wassalamu’alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar