ALUNA
Assalamu’alaikum.
Salam sejahterah untuk para pembaca blog saya yang cantik
dan tampan,semoga selalu dalam limpahan rahmat-Nya. Aamiin
Happy reading !
-
Cahaya nya masih sama,keemasan,teduh dan membuat siapa saja
yang memandang nya otomatis menjadi pengangumnya pula,iya. Cahaya rembulan !
sering aku habiskan malam dengan berbaring dan bermandi cahayanya baik itu dari
cahaya bulan atau gemintang, masih ku ingat betul ada seorang gadis yang selalu
menyandarkan kepala nya di dada ku ketika aku sedang asik bermandi cahaya bulan
dan gemintang, rambutnya tebal kehitaman dan ikal dengan panjang sepinggang
tanpa poni,anggun sekali apalagi ketika ia menyibakkan rambutnya sungguh siapa
saja akan terpaku belum lagi kilasan dari matanya yang tajam dengan bulu mata
yang lentik,hidung mancung,dan bibirnya yang kemerahan tanpa polesan gincu.
Yupp wajah yang sempurna tapi tetap saja sesempurnanya
manusia tetap ada kekurangan nya,iya. Tinggi nya hanya sekitar 150an.hehe dia
mungil postur tubuh dan wajahnya akan membuat orang menebak bahwa ia gadis
berusia 17an padahal usianya sudah dua tahun lebih tua dari tebakan itu.
Sudahlah cukup deskripsi tentang dia,Aluna.
Gadis itu bernama Aluna yang
beberapa bulan lalu hampir membuat jiwa ku terguncang.
-
“kamu yakin besok berangkat ke sana sayang?” tanya Aluna
dengan nada ragu.
“iya sayang,itu hanya
dua tahun,aku harus lanjut studi disana,kamu jangan berfikir macam macam ketika
selesai nanti aku akan segera kembali dan melamar mu lalu aku mencari pekerjaan
disana kita menikah lalu kita pindah
kesana juga,aku janji sayang. Tidak akan ada yang berubah ” ku jawab dengan
mantap pertanyaan Aluna.
Dia tidak merespon apa apa hanya menatap sayu kedalam bola
mata ku lalu ku lihat bulir air mata ada di sudut matanya.
Ku sentuh pelan dagu nya ku bisik kan di telinga “aku
mencintai mu,aku berjanji,semua ini juga demi masa depan kita sayang”.
Aluna menjawab lirih sambil terisak “aaa aku juga mencintai
mu” kulihat matanya terpejam.
Dalam keadaan pejam seperti ini saja dia terlihat begitu
anggun di tambah lagi sinar bulan yang mengenai wajahnya,beruntung sekali tuhan
telah mengirimkan aku bidadari seperti Aluna.
Ku kecup lembut bibirnya yang mungil kemerahan,dia hanya
diam,aku memagut nya,air mata jatuh dipipi nya ku usap dengan lembut kemudian
berganti ku kecup kedua bola matanya yang terpejam,dia tersenyum tipis.
-
Singapore 03 februari 2004,pertama kalinya aku habiskan
malam bermandi sinar rembulan tanpa bidadari ku Aluna,aku harus kuat dan
terbiasa dengan semuanya ketika semua tidak seperti biasanya lagi,mungkin ini
harus ku lalui hingga 2006.
Aku dan Aluna kerap kali berbincang melalui telfon atau
email saat awal awal aku tiba di singapore,kami masih mesra seperti dulu,setiap
malam kami bercerita tentang kerinduan,kerinduan,kerinduan dan kerinduan lagi,
tak ada habisnya.
Hinga tiba saat pertengahan bulan juli 2005 aku sudah sangat
sibuk dengan tugas tugas kuliah,tak ada lagi waktu untuk berbagi kisah
kerinduan dengan bidadari ku,aku hanya memberi kabar ala kadarnya saja,kerap
kali mengacuhkan pangilan dan email nya,aku juga merasa bahwa memang lebih
sering membentak bentak Aluna akhir akhir ini,mungkin ini karna pikiran ku yang
lelah berkutat dengan tugas kuliah setiap harinya.
Tapi Aluna tetap menghadapi ku dengan sabar bahkan ia tetap
menceritakan kerinduan nya melalui pesan singkat ia juga sering bercerita
kepada ku melalui email namun aku pikir itu tidak penting jadi sekitar bulan
september 2005 aku tidak pernah lagi membuka email darinya bahkan aku juga
tidak memberinya kabar tapi masih saja berdatangan email dari Aluna dan anehnya
hati ku tak tergerak untuk sekedar membukanya,hari berganti minggu,minggu berganti
bulan dan bulan berganti tahun,akhirnya tiba juga di tahun 2006,genap dua tahun
di singapore,aku telah menyelesaikan pendidikan ku.
Bahkan aku mendapat tawaran untuk bekerja di salah satu perusahaan
terkenal yang ada di singapore,dengan bangga dan senang hati aku terima tawaran
itu,entah setan apa yang telah menutupi pikiran dan hati ku,selama satu tahun lebih
sekitar bulan maret 2008 aku baru teringat dengan bidadari ku.
Ketika aku tak sengaja membongkar pakaianku yang ada di
almari untuk menata nya kembali,ku lihat foto berukuran 5R sudah amat
lusuh,seorang gadis menggelayut manja di lengan ku dengan senyum yang
memamerkan gigi gigi kelinci nya,mengenakan gaun merah muda tanpa
lengan,rambutnya tergerai,cantik sekali,ini bidadari ku,lutut ku bergetar hebat
tak mampu menopang badan ku,aku terduduk di lantai,lemas takberdaya,tak terasa
air mata ku mengalir dari sudut mata,memutar kejadian tahun tahun yang telah
lalu.
Apa yang telah aku lakukan pada Aluna ku? Ini sudah berapa
tahun? Berapa lama bidadari ku itu menanggung rindu? Betapa hatinya yang lembut
telah ku sayat sedemikian dalam? Bagaimana dia sekarang? Akan kan tetap
mencintai ku? Segera ku ambil laptop dan membuka email,ku lihat ada ratusan
inbox dan bisa kalian tebak itu dari siapa? Iya,itu semua dari Aluna,dan email
terakhir di bulan juni 2007,bidadari ku bilang bahwa orang tua nya telah
menjodohkan dia dengan pemuda dari kampung tetangga,tubuhku bergetar
hebat,seketika seperti ada yang meremas paru paru ku,membuat sesak di dada.
Tidak berfikir panjang lagi aku segera mencari tiket pesawat
terbang ke indonesia,ya aku harus segera kembali ke semarang.
-
Setibanya aku di kampung halaman orang kampung banyak yang
bertandang kerumah untuk menyambutku tapi,tapi fikiran ku kacau aku ingin
segera bertemu dengan Aluna,saat itu adzan isya dan aku putus kan untuk pergi
ke masjid yang tak jauh dari rumah,sepulang berjalan kaki dari masjid pikiran
ku masih terbayang bayang tentang Aluna,hingga membuat ku tidak fokus dan
menabrak dari belakang seorang wanita hamil yang aku perkirakan kandungan nya
sekitar 7 bulanan bersama seorang pria tinggi tegap dengan rambut cepak ala ala
TNI,wanita itu melengguh “aduh” sembari menoleh kebelakang,dan betapa
terkejutnya aku wajah ituuuu,dia bidadari ku, Aluna. Kami berpandangan cukup
lama,dia menggenggam erat tangan seorang pria yang ada di samping nya,air
matanya mengalir,matanya sayu menatap ku,pria itu hanya terbungkam penuh tanya.
Aku tidak bisa berkata apa apa. Semua terjadi begitu cepat Aluna dan pria itu
tiba tiba saja sudah berbalik berjalan dengan terburu buru sedangkan aku masih
disini,terdiam,tanpa sepatah kata pun,aku kehilangan bidadari ku,Aluna
ku,rembulan ku,dia menjadi milik orang lain sekarang.
Aku terpuruk cukup lama,kehilangan pekerjaan dan karir ku di
luar negri,bahkan aku juga sempat kehilangan semangat hidup,kehilangan Aluna
membuat ku hampir juga kehilangan akal sehat tapi orang orang di sekiar ku
terutama kedua orang tua ku lambat laun bisa menyadarkan ku bahwa aku harus
move on dari Aluna,jika tidak bisa move on darinya setidak nya aku harus bisa
melanjutkan hidup,menata kembali kehidupan ku.
-S E K I A N-
Wassalamu’alaikum.
masuk ke commentnya hatiku dong deayyu<<wkwkk??
BalasHapusaduh kaka..makasih udah mampir..hihihi
Hapus